BANJARMASIN – Menyikapi predikat “Banjarmasin Darurat Sampah”, SDN Kuin Cerucuk 1 Banjarmasin mengambil langkah konkret dalam mengurangi sampah di lingkungan sekolah. Berbagai program diterapkan untuk membangun kesadaran lingkungan di kalangan siswa dan tenaga pendidik.

Setiap hari Sabtu, sekolah ini mengadakan kegiatan memilah sampah, mengajarkan siswa membedakan sampah organik dan anorganik, serta mengolah sampah plastik menjadi barang berguna. Kepala sekolah Alwiyati, S.Pd, menegaskan pentingnya mendidik anak-anak sejak dini agar memiliki kebiasaan baik dalam mengelola sampah.
“Kami ingin siswa paham bahwa sampah yang dikelola dengan baik bisa bernilai, dan kebiasaan kecil ini bisa berdampak besar bagi lingkungan,” ujarnya.

Sebagai upaya mengurangi sampah plastik sekali pakai, sekolah menerapkan kebijakan bagi siswa dan tenaga pendidik untuk membawa tempat makan dan wadah minum sendiri. Selain itu, pihak sekolah menggandeng kantin sekolah untuk mengganti kemasan plastik dengan alternatif ramah lingkungan.
“Kantin juga berperan dalam pengurangan sampah. Kami memberi pemahaman kepada pedagang agar mereka ikut mendukung gerakan ini,” tambah Alwiyati.

Langkah ini selaras dengan Program Adiwiyata yang diadopsi sekolah, yang mencakup penghijauan dan pengelolaan sampah berbasis 3R (Reduce, Reuse, Recycle).
“Kami ingin menjadi contoh bagi sekolah lain dan masyarakat sekitar dalam menciptakan lingkungan bersih dan sehat. Semua perubahan besar dimulai dari kebiasaan kecil,” pungkasnya.
Upaya SDN Kuin Cerucuk 1 ini diharapkan dapat menginspirasi lebih banyak sekolah untuk ikut berperan aktif dalam menanggulangi krisis sampah di Banjarmasin.