PUBLIKAINDONESIA.COM, BANJARMASIN – Kasus dugaan kekerasan terhadap siswa SDIT Ukhuwah Banjarmasin belum menemui titik terang pasca-Lebaran.

Mediasi yang difasilitasi Unit PPA Satreskrim Polresta Banjarmasin pada pekan ini berjalan tanpa kehadiran pihak sekolah, meski telah diundang secara resmi oleh Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin dan DP3A Provinsi Kalimantan Selatan.
Sekolah Absen dalam Mediasi Penting
Kepala Bidang SD Disdik Kota Banjarmasin, Qayyim, menyayangkan ketidakhadiran SDIT Ukhuwah dalam proses mediasi.
“Kami sudah memanggil secara resmi sebelumnya, tetapi diindahkan. Padahal ini menyangkut masa depan anak dan pendidikan,” ujarnya.
Pihak sekolah beralasan memiliki agenda rapat kurikulum yang sudah terjadwal. Syaiful Rahman, Kepala SDIT Ukhuwah, menegaskan komitmen menyelesaikan masalah secara kekeluargaan, meski tidak hadir dalam mediasi resmi.
Perkembangan Mediasi: Keluarga Sudah Saling Memaafkan
Meski tanpa perwakilan sekolah, mediasi menunjukkan kemajuan:
✔ Orang tua korban (Reza Febriadi) dan pelaku telah berdamai dan saling memaafkan
✔ Fokus pemulihan psikologis anak menjadi prioritas
✔ Dinas Pendidikan akan memberikan pembinaan khusus kepada SDIT Ukhuwah
Namun, Reza Febriadi menegaskan bahwa proses hukum tetap berlanjut: “Kami memaafkan sebagai sesama manusia, tapi pertanggungjawaban atas kekerasan terhadap anak saya harus tetap jelas.”
Dinas Pendidikan Ancang-ancang Sanksi
Qayyim menjelaskan langkah selanjutnya:
- Pembinaan intensif untuk SDIT Ukhuwah
- Sanksi administratif mungkin diterapkan jika ditemukan kelalaian
- Pemantauan sistem pengawasan di lingkungan sekolah
“Saat ini kami fokus pada pembinaan. Tapi sanksi tidak tertutup jika nanti ditemukan pelanggaran serius,” tegas Qayyim.
Proses Hukum Masih Berjalan
Polresta Banjarmasin terus mendalami kasus ini meski mediasi sebagian berhasil. Penyidik masih menunggu konfirmasi dari pihak sekolah untuk klarifikasi lebih lanjut.
Catatan Penting:
- Kasus ini menjadi ujian bagi sistem pengawasan kekerasan di sekolah
- Peran aktif orang tua dan sekolah sangat dibutuhkan untuk pencegahan
- Dinas Pendidikan akan evaluasi mekanisme pengaduan kekerasan di sekolah