PUBLIKAINDONESIA, JAKARTA – Gelombang pertama kelapa segar asal Indonesia resmi memasuki pasar Tiongkok.

Sebanyak 200 kilogram kelapa tiba di Fuzhou, ibu kota Provinsi Fujian, Tiongkok timur, pada Sabtu (12/4/2025), menandai dimulainya ekspor resmi komoditas tersebut ke Negeri Tirai Bambu.
Mengutip laporan Xinhua, Jumat (18/4), pengiriman ini menjadi sorotan dalam penguatan kerja sama ekonomi dan perdagangan antara Indonesia dan China di tahun 2025.
Apalagi, tahun ini bertepatan dengan peringatan 75 tahun hubungan diplomatik antara kedua negara.
Langkah ini menyusul keputusan Administrasi Umum Kepabeanan Tiongkok pada November 2024 yang membuka keran impor kelapa segar dari Indonesia, dengan syarat memenuhi standar dan ketentuan yang berlaku.
Selama beberapa tahun terakhir, permintaan kelapa di pasar domestik China meningkat pesat, dengan negara-negara seperti Thailand, Vietnam, dan Kamboja menjadi pemasok utama.
Kini, dengan masuknya Indonesia yang merupakan salah satu produsen kelapa terbesar di dunia pasar semakin beragam dan kompetitif.
Statistik mencatat, volume perdagangan bilateral Indonesia dan China telah menembus angka 1 triliun yuan (sekitar USD 138,72 miliar) pada 2024.
Bahkan, dalam dua bulan pertama tahun 2025 saja, volume perdagangan mencapai 172,57 miliar yuan, atau meningkat 4,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Impor kelapa dari Indonesia ke Fuzhou dinilai sebagai langkah penting dalam penguatan inisiatif Dua Negara, Taman Kembar yang menjadi bagian dari kerja sama Belt and Road Initiative.
Program ini juga mendukung pengembangan “Fuzhou Maritim” sebagai kawasan ekonomi unggulan di Tiongkok.
Dengan semakin meningkatnya minat konsumen Tiongkok terhadap produk kelapa dan terbatasnya produksi dalam negeri, kehadiran kelapa segar Indonesia diperkirakan mampu meningkatkan pengalaman konsumen sekaligus membuka peluang ekspor yang lebih besar bagi petani dan pelaku usaha kelapa di Tanah Air.