PUBLIKAINDONESIA, BANJARMASIN – Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Taman Budaya Provinsi Kalimantan Selatan mengapresiasi penyelenggaraan Workshop Teater Tradisi Mamanda yang digagas oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Selatan.

Kepala UPTD Taman Budaya Kalsel, Suharyanti, menyebutkan bahwa Mamanda bukan sekadar seni pertunjukan, tetapi juga menjadi bagian dari media pendidikan dan hiburan yang telah melekat dalam budaya masyarakat Kalimantan Selatan.
“Pemateri dan peserta workshop kali ini mempelajari pengembangan dalam teater tradisi Mamanda agar dapat mengikuti perkembangan zaman,” ujar Suharyanti di Banjarmasin, Selasa (25/3/2025).
Mendorong Pelestarian Seni Mamanda
Sebagai laboratorium kesenian daerah, UPTD Taman Budaya terus mendorong masyarakat untuk berperan aktif dalam melestarikan Mamanda sebagai salah satu warisan budaya takbenda Kalimantan Selatan.
Suharyanti menegaskan bahwa pihaknya secara rutin menggelar berbagai pagelaran seni tradisi Mamanda guna menjaga eksistensi seni pertunjukan yang banyak mengangkat kisah-kisah kerajaan tersebut.
“Kami berharap melalui workshop dan pagelaran yang diadakan, seni tradisi Mamanda semakin dikenal dan lestari di tengah masyarakat,” tambahnya.
Dewan Kesenian Kalsel Sambut Baik Workshop Mamanda
Sekretaris Dewan Kesenian Kalimantan Selatan, Tarmuji, juga menyambut baik penyelenggaraan workshop ini.
Menurutnya, Dewan Kesenian memiliki peran penting dalam memberikan perlindungan dan pengayoman terhadap kesenian daerah agar tidak tergerus oleh perubahan zaman.
“Kami berkomitmen untuk terus mendorong dan mengembangkan kesenian khas Kalimantan Selatan, termasuk Mamanda, agar tetap hidup dan berkembang di tengah modernisasi,” pungkasnya.
Dengan adanya workshop ini, diharapkan seni tradisi Mamanda semakin dikenal oleh generasi muda serta mendapat tempat di hati masyarakat sebagai warisan budaya yang harus dijaga bersama.