PUBLIKAINDONESIA.COM, PONTIANAK – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kalimantan Barat, Rita Hastarita, mengungkapkan kondisi krisis tenaga pendidik di provinsi tersebut semakin mengkhawatirkan. Ia menyebut Kalbar masih kekurangan sekitar 5.000 guru, khususnya di tingkat SMA dan SMK, akibat ketidakseimbangan antara jumlah tenaga pendidik dan luas wilayah yang sangat besar.

“Jika merujuk pada luas wilayah Kalimantan Barat, tenaga guru kita masih kurang sekitar 5.000 orang untuk jenjang sekolah menengah atas,” ungkap Rita saat ditemui pada Selasa siang (20/05/2025).
Rita menjelaskan bahwa meskipun pemerintah terus melakukan rekrutmen guru melalui jalur ASN dan PPPK, namun jumlah itu belum mampu mengatasi kebutuhan riil di lapangan. Kekurangan paling terasa terjadi di daerah-daerah pelosok yang sulit dijangkau.
Ia pun meminta kepada para guru yang sudah ditempatkan di daerah terpencil untuk tidak mengajukan pindah tugas ke kota besar.
“Kami mohon kepada guru-guru di daerah pelosok agar tidak pindah. Keberadaan mereka sangat dibutuhkan demi kelangsungan pendidikan anak-anak di wilayah terpencil,” tegasnya.
Disdikbud Kalbar saat ini juga tengah berupaya mengajukan penambahan formasi guru ke pemerintah pusat serta mengoptimalkan distribusi tenaga pendidik yang sudah ada.
Kondisi ini menjadi tantangan serius dalam pemerataan kualitas pendidikan di Kalimantan Barat, yang secara geografis memiliki wilayah luas dan banyak daerah yang sulit dijangkau.