PUBLIKAINDONESIA,BANJARMASIN – Dalam rangka mendukung ketahanan pangan nasional dan mengejar target Luas Tambah Tanam (LTT) tahun 2025, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Provinsi Kalimantan Selatan menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) LTT bersama seluruh kabupaten/kota di wilayah Kalsel, Kamis (24/4/2025).

Rakor yang berlangsung di Aula Kantor Dinas Pertanian Provinsi Kalsel ini turut dihadiri oleh Plt. Dirjen Lahan dan Irigasi Kementerian Pertanian RI, perwakilan Korem 101/Antasari, Kodim kabupaten/kota, kepala dinas pertanian daerah, operator LTT, dan penyuluh pertanian se-Kalsel.
Kepala Dinas Pertanian Kalsel, Syamsir Rahman, mewakili Gubernur, menegaskan pentingnya pencapaian LTT sebagai indikator utama ketahanan pangan di daerah.
“Dengan sinergi antara penyuluh, petani, pemerintah daerah, dan TNI, kita optimistis target LTT bisa tercapai, bukan hanya untuk April, tapi hingga akhir tahun,” ujarnya.
Dalam forum ini dibahas berbagai kendala teknis dan strategi percepatan tanam, termasuk optimalisasi pompanisasi, distribusi benih dan pupuk, serta pendampingan langsung ke petani.
Sekretaris DPKP Kalsel, Imam Subarkah, memaparkan bahwa target LTT tahun 2025 tergolong ambisius, yakni 571 ribu hektare. Untuk April, targetnya adalah 75 ribu hektare. Namun hingga pertengahan bulan, realisasi baru mencapai sekitar 30 ribu hektare.
“Kendala utama adalah curah hujan tinggi dan banjir pasang di beberapa wilayah seperti Barito Kuala, Banjar, Tapin, dan Tanah Laut. Tapi kami optimistis, saat kemarau tiba di bulan Mei, percepatan tanam bisa dilakukan,” jelasnya.
Lebih lanjut, Imam menyebut hasil konsolidasi data menunjukkan estimasi tanam hingga akhir April bisa mencapai 65 ribu hektare.
“Ini pencapaian luar biasa, mengingat pada tahun-tahun sebelumnya April belum pernah menyentuh angka 20 ribu hektare,” imbuhnya.
Kementerian Pertanian juga menekankan pentingnya akurasi pelaporan dan pemantauan lapangan agar kebijakan dapat diambil secara cepat dan efektif.
Rakor ini menjadi bukti bahwa Kalimantan Selatan siap menjadi garda depan dalam upaya menjaga stabilitas pangan nasional melalui perluasan lahan tanam dan kerja sama lintas sektor yang solid.(FA)