PUBLIKAINDONESIA, BANJARBARU– Kementerian Pertanian (Kementan) mendorong Kalimantan Selatan untuk meningkatkan indeks pertanaman (IP) menjadi tiga kali setahun (IP 300) guna memperkuat ketahanan pangan nasional.

Dengan luas lahan sawah mencapai 340.000 hektare dan produksi saat ini sekitar 1,7 juta ton, peningkatan intensitas tanam berpotensi melipatgandakan hasil panen hingga 4–5 juta ton per tahun.
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa Kalimantan Selatan memiliki potensi besar dalam menopang ketahanan pangan Indonesia.
Oleh karena itu, berbagai langkah strategis akan dilakukan untuk mendorong peningkatan produksi.
“Kami menargetkan Kalimantan Selatan bisa menerapkan sistem tanam tiga kali setahun atau IP 300. Jika ini berhasil, maka produksi padi di daerah ini bisa melonjak hingga 5 juta ton per tahun. Ini adalah langkah nyata untuk mewujudkan swasembada beras secara berkelanjutan,” ujar Amran.
Untuk mencapai target tersebut, pemerintah akan mengoptimalkan lahan, memperbaiki sistem irigasi, memperlancar penyaluran pupuk, serta melakukan modernisasi pertanian.
Kabupaten Tanah Laut dan Barito Kuala menjadi fokus utama dalam peningkatan produksi padi, dengan dukungan penuh dari pemerintah daerah serta para pemangku kepentingan.
Mentan Amran juga menegaskan bahwa keberhasilan program ini sangat bergantung pada sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan petani.
“Kami akan memastikan setiap kebutuhan petani, mulai dari benih unggul, pupuk, hingga alat mesin pertanian, tersedia dengan cukup. Dengan kerja sama yang erat, saya yakin Kalsel bisa menjadi lumbung pangan yang semakin kuat,” tambahnya.
Jika langkah ini berhasil dieksekusi dengan cepat dan tepat, Kalimantan Selatan berpeluang menjadi salah satu pilar utama ketahanan pangan nasional sekaligus membawa Indonesia menuju swasembada beras yang berkelanjutan.