PUBLIKAINDONESIA.COM, LAMPUNG – Perselisihan antarwarga yang dipicu oleh isu bantuan sosial beras berujung tragis di Kampung Gunung Agung, Kecamatan Terusan Nunyai, Kabupaten Lampung Tengah, Sabtu (17/5/2025).

Peristiwa tersebut tidak hanya menewaskan satu orang, tetapi juga memicu kerusuhan hingga pembakaran rumah Kepala Desa.
Kapolres Lampung Tengah, AKBP Alsyahendra, menjelaskan bahwa perkelahian berdarah tersebut melibatkan Agus Sadewo (41), warga Gunung Batin Ilir, dan Surya (SRY), warga Gunung Agung.
Insiden terjadi di Pasar Bandar Agung sekitar pukul 09.00 WIB saat korban sedang mengantar istrinya berbelanja.
Menurut keterangan polisi, pertikaian tersebut dipicu oleh konflik lama antara pelaku dan korban yang sebelumnya sempat berselisih di media sosial.
Perselisihan itu terkait isu dugaan penyelewengan bantuan pangan nasional (Bapang) beras yang menyeret nama Kepala Desa Gunung Agung, Sukardi.
“Pelaku merasa tidak terima dengan komentar korban yang dinilai menghina keluarganya, karena pelaku sendiri merupakan sepupu dari Kepala Desa,” ujar AKBP Alsyahendra.
Pertemuan mereka di pasar pun berakhir dengan penikaman terhadap korban. Surya mengalami luka serius dan akhirnya meninggal dunia di lokasi kejadian.
Pelaku kemudian diamankan oleh petugas dari Tim Tekab 308 Polres Lampung Tengah di kediamannya tidak lama setelah kejadian.


Aksi Balasan: Rumah Kepala Desa Dibakar Massa
Peristiwa penikaman ini menyulut kemarahan warga. Tak lama setelah kejadian, sekelompok massa mengamuk dan membakar rumah Kepala Desa Gunung Agung, Sukardi.
Tidak hanya rumah pribadi, massa juga merusak kantor pelayanan publik sementara dan sebuah warung di depan SPBU Gunung Agung.
“Pembakaran rumah tersebut diduga sebagai buntut kemarahan warga atas peristiwa penusukan yang dilakukan oleh kerabat sang Kepala Desa,” kata Kapolres.
Pihak kepolisian kini tengah menyelidiki lebih lanjut provokator di balik aksi massa tersebut. Hingga kini, situasi telah berhasil dikendalikan, dan sejumlah petugas kepolisian masih disiagakan untuk menjaga kondusifitas di wilayah itu.
Dugaan Penyelewengan Bansos Masih Diselidiki
Selain menangani kasus penikaman dan kerusuhan, Polres Lampung Tengah juga mendalami dugaan penyelewengan bantuan sosial berupa beras oleh oknum Kepala Desa.
Bantuan tersebut diketahui berasal dari program bantuan pangan nasional yang disalurkan melalui Badan Pangan Nasional.
“Kami masih mengumpulkan bukti dan keterangan terkait dugaan keterlibatan Kepala Desa dalam penyaluran bansos. Penyelidikan ini berjalan paralel dengan proses hukum terhadap pelaku penusukan,” terang Alsyahendra.
Pihak kepolisian mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi oleh isu-isu yang belum tentu benar.
“Kami pastikan penegakan hukum dilakukan secara profesional dan objektif,” tutup Kapolres.