PUBLIKAINDONESIA.COM– Sejarah kelam menimpa salah satu klub legendaris Italia, Sampdoria, setelah mereka resmi terdegradasi ke Serie C untuk pertama kalinya dalam sejarah klub.

Kepastian ini menyusul berakhirnya kompetisi Serie B musim 2024/25, di mana Sampdoria gagal keluar dari zona merah dan harus menemani Cittadella dan Cosenza turun kasta.
Nasib tragis ini menandai kejatuhan beruntun Sampdoria sejak mereka terdegradasi dari Serie A pada musim 2022/23.
Setelah dua musim bertahan di Serie B, yakni musim 2023/24 dan 2024/25, klub asal Genoa itu kini harus rela berlaga di kasta ketiga sepak bola Italia.
Penurunan performa Sampdoria menjadi pukulan telak bagi para pendukung dan pecinta sepak bola Italia yang mengenang masa-masa kejayaan klub ini.
Sebagian penggemar pun tak bisa menahan rasa nostalgia, mengenang nama-nama besar yang pernah membela klub seperti Antonio Cassano, Fabio Quagliarella, hingga legenda seperti Roberto Mancini dan Gianluca Vialli.
Namun, drama degradasi Serie B musim ini belum berakhir. Dua tim lain, Frosinone dan Salernitana, akan bertarung dalam laga play-off dua leg untuk menentukan siapa yang ikut terdegradasi ke Serie C.
Ironisnya, kedua tim ini juga baru saja degradasi dari Serie A musim lalu, dan kini salah satu dari mereka akan merasakan back-to-back degradasi dalam dua musim beruntun.
Sementara itu, Sassuolo menjadi satu-satunya tim yang sukses bangkit. Setelah terdegradasi dari Serie A musim lalu, Sassuolo justru tampil sebagai juara Serie B 2024/25 dan akan kembali berlaga di kasta tertinggi musim depan.
Musim ini menjadi bukti betapa keras dan tak terduganya kompetisi di Italia. Dari klub besar yang terjerembab ke jurang degradasi, hingga tim yang mampu bangkit dan kembali bersinar sepak bola Italia selalu menghadirkan kisah yang tak pernah habis untuk dibicarakan.