PUBLIKAINDONESIA.COM, LOMBOK – Seorang wisatawan asal Swiss, Benedikt Emmenegger (46), mengalami insiden terpeleset di jalur ekstrem Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat, Rabu (16/7/2025). Hingga berita ini diturunkan, proses evakuasi masih dilakukan oleh tim gabungan dari petugas Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR), Basarnas NTB, serta tim medis Edelweiss Medical Center.

Insiden terjadi sekitar pukul 11.20 WITA saat korban menuruni jalur curam dari Pelawangan menuju Danau Segara Anak. Saat kejadian, Emmenegger didampingi oleh anaknya, seorang porter, dan pemandu pendakian.

“Baru saja kami menerima kabar bahwa seorang wisatawan asal Swiss, usia 46 tahun, tergelincir di rute Pelawangan menuju Segara Anak. Dia sedang mendaki bersama anaknya,” ujar Kepala Dinas Kominfotik Provinsi NTB, Yusron Hadi, dalam keterangan resminya.
Yusron menjelaskan, lokasi terpelesetnya korban berada di sekitar Pos 4, salah satu titik jalur yang dikenal sangat licin dan curam, terutama saat kondisi lembab dan berkabut.
Tim penyelamat gabungan yang terdiri dari 13 personel TNGR, 5 anggota Basarnas NTB, dan sejumlah tenaga medis telah bergerak menuju titik kejadian. “Tim saat ini sudah berada di Pos 4 dan diperkirakan akan mencapai lokasi korban dalam waktu satu jam,” imbuh Yusron.
Evakuasi udara melalui helikopter juga sedang dipertimbangkan, bekerja sama dengan AIR Bali. Namun, proses ini bergantung pada kondisi cuaca dan kontur medan.
“Kondisi korban masih hidup dan kini sedang didampingi oleh porter serta guidenya,” tambah Yusron.
Gunung Rinjani merupakan salah satu destinasi pendakian terpopuler di Indonesia dengan pemandangan menawan namun jalur yang menantang. Data Balai TNGR mencatat, lebih dari 3.800 pendaki telah menaklukkan jalur Rinjani sejak awal hingga pertengahan Juli 2025, mayoritas berasal dari Eropa, Australia, dan Asia Tenggara.
Insiden ini menjadi pengingat penting akan pentingnya persiapan fisik, perlengkapan memadai, serta kewaspadaan tinggi dalam menaklukkan jalur tropis yang ekstrem seperti Rinjani.