PUBLIKAINDONESIA.COM, BANJARBARU – PT. PLN menunjukkan komitmen nyata dalam mendukung pertumbuhan ekonomi lokal dan pemberdayaan masyarakat melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL). Kali ini, PLN memberikan bantuan kepada UMKM Eco Pine Borneo, sebuah usaha berbasis lingkungan yang mengolah limbah daun nanas menjadi serat bernilai ekonomi tinggi.

Acara penyerahan bantuan digelar pada Rabu (16/7/2025) siang di rumah produksi Eco Pine Borneo yang berlokasi di Komplek Graha Mega 2 No. 4B RT. 29, Kelurahan Sungai Ulin, Kota Banjarbaru. Kegiatan ini sekaligus menandai grand opening rumah produksi baru Eco Pine Borneo.

Wali Kota Banjarbaru Apresiasi Komitmen PLN
Hadir dalam kesempatan tersebut, Wali Kota Banjarbaru Hj. Erna Lisa Halaby menyampaikan apresiasi tinggi kepada PT. PLN atas dukungannya terhadap UMKM lokal yang tak hanya produktif secara ekonomi, tetapi juga peduli lingkungan.
“Eco Pine Borneo bukan hanya pelaku usaha, tapi juga penjaga kelestarian alam. Mereka mengubah limbah daun nanas menjadi produk bernilai jual tinggi. Saya atas nama Pemerintah Kota Banjarbaru menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada PLN atas komitmennya dalam mendukung pertumbuhan ekonomi lokal,” ujar Wali Kota Lisa.
Ia menegaskan, program TJSL ini merupakan contoh ideal kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat dalam mendorong pembangunan berkelanjutan. “Saya yakin, bantuan yang diberikan hari ini akan menjadi energi baru bagi UMKM untuk tumbuh lebih kuat, inovatif, dan berdaya saing,” tambahnya.
Bantuan Lengkap untuk Tingkatkan Kapasitas Produksi
Bantuan yang diberikan oleh PT. PLN tidak hanya berupa peralatan produksi, tetapi juga mencakup penambahan daya listrik, renovasi rumah produksi, dan pendampingan usaha. Bantuan ini terbukti langsung meningkatkan kapasitas produksi Eco Pine Borneo secara signifikan.
Owner Eco Pine Borneo, Dessyana Yudiarny, menjelaskan bahwa sebelum adanya bantuan, UMKM-nya hanya mampu memproduksi beberapa ons serat nanas per hari. Namun kini, produksi meningkat menjadi 2 kilogram per hari, membuka peluang yang lebih besar untuk memenuhi permintaan pasar.
“Dengan rumah produksi baru dan dukungan dari PLN, kami lebih siap memenuhi permintaan, baik dari dalam negeri maupun luar negeri,” ujar Wali Kota Lisa.
Dari Banjarbaru ke Pasar Global
Serat daun nanas yang diproduksi Eco Pine Borneo tidak hanya digunakan untuk produk lokal seperti tas, hiasan, hingga bahan tekstil, tetapi juga telah menembus pasar ekspor ke berbagai negara, antara lain India, Kuwait, Singapura, dan Taiwan.
Kisah sukses Eco Pine Borneo ini menjadi bukti bahwa UMKM berbasis lingkungan bisa bersaing di pasar global, jika didukung oleh kolaborasi yang tepat antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat.