PUBLIKAINDONESIA, BANDUNG – Sebuah pementasan teater yang seharusnya menjadi bagian dari ujian praktik di SMK Dharma Pertiwi berujung tragedi.

Seorang siswa berinisial MRD (17) meninggal dunia saat latihan pertunjukan di Desa Cempaka Mekar, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung.
Peristiwa tragis ini diduga terjadi akibat penggunaan properti senjata tajam sungguhan dalam adegan pementasan.
Hingga kini, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap kronologi kejadian dan memastikan apakah ada unsur kelalaian.
Pementasan teater ini merupakan bagian dari ujian praktik mata pelajaran Bahasa Indonesia, di mana siswa kelas XII dibagi dalam beberapa kelompok untuk menyusun cerita, naskah, serta menentukan peran dan properti yang digunakan.
Drama yang dibawakan bertema kenakalan remaja, di mana MRD berperan sebagai seorang siswi yang hamil dan memutuskan bunuh diri.
Dalam adegan puncak, ia diduga menggunakan gunting asli untuk menusukkan ke perutnya yang sudah dilapisi balon berisi cairan merah sebagai efek darah.
Namun, saksi di lokasi melihat MRD tiba-tiba sempoyongan dan jatuh setelah adegan tersebut. Pihak sekolah segera membawanya ke fasilitas kesehatan, tetapi nyawanya tidak tertolong.
Penyelidikan Polisi: 13 Saksi Diperiksa
Kasus ini saat ini dalam penyelidikan Polres Cimahi. Kapolres Cimahi, AKBP Tri Suhartanto, menyatakan bahwa pihaknya telah meminta keterangan 13 saksi, terdiri dari 8 guru dan 5 siswa.
Tri mengungkap bahwa sebelum kejadian, MRD tiga kali mencoba menusukkan gunting ke balon yang ditempatkan di balik bajunya.
Percobaan pertama di perut dan dua kali di dada kiri gagal memecahkan balon, hingga akhirnya pada percobaan ketiga, gunting menembus rongga dada kiri.
“Sebelum pementasan, korban diketahui sempat meminjam gunting asli dari temannya. Kami masih terus mendalami keterangan saksi untuk memastikan apakah ada unsur kelalaian,” ujar Tri.
Pihak Sekolah Berduka
Ketua Yayasan Al-Farami, Gama Alamsyah menyampaikan bela sungkawa atas meninggalnya MRD.
Ia juga menegaskan bahwa pementasan teater merupakan kegiatan tahunan yang sudah memiliki Standar Operasional Prosedur (SOP), termasuk larangan penggunaan barang berbahaya.
“Kami turut berduka cita, terutama kepada pihak keluarga korban. Saat ini, kami sedang berupaya membangun komunikasi dengan keluarga untuk membahas lebih lanjut mengenai kejadian ini,” ucap Gama.