PUBLIKAINDONESIA.COM, JAKARTA – Kabar gembira bagi guru honorer di seluruh Indonesia. Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti memastikan insentif bagi guru honorer akan naik signifikan mulai tahun 2026. Besaran baru yang ditetapkan pemerintah adalah Rp400 ribu per bulan, naik Rp100 ribu dibanding tahun 2025.


“Kenaikan insentif ini merupakan pemenuhan janji Bapak Presiden yang disampaikan pada peringatan Hari Guru,” ujar Mu’ti dalam wawancara eksklusif di Jakarta.
Tidak hanya nominal yang meningkat, cara penyaluran insentif pun mengalami perubahan. Mulai tahun depan, bantuan akan ditransfer langsung ke rekening guru penerima, sehingga lebih transparan dan akuntabel.
Menurut Mu’ti, kebijakan ini merupakan terobosan baru era pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Tujuannya untuk mempercepat distribusi sekaligus memastikan guru honorer menerima seluruh insentif tanpa potongan sedikit pun.
Tahun ini, Kemendikdasmen telah menyalurkan insentif kepada lebih dari 300 ribu guru honorer, masing-masing menerima Rp300 ribu per bulan. Insentif tersebut diberikan sekaligus untuk tujuh bulan pada Juli lalu, sehingga total dana yang diterima setiap guru mencapai Rp2,1 juta untuk periode penyaluran 2025.
Dalam peluncuran Bulan Guru Nasional pada 31 Oktober 2025, Abdul Mu’ti memaparkan bahwa total insentif yang telah disalurkan tahun ini mencapai Rp736,31 miliar dengan cakupan 347.383 guru, atau 95,5 persen dari target.
Mendikdasmen berharap kenaikan insentif ini menjadi semangat baru bagi guru honorer untuk terus meningkatkan kompetensi dan kualitas proses belajar mengajar.
“Tentu saja kami memberikan dorongan agar para guru terus meningkatkan kemampuan dan semangat pengabdian dalam memberikan layanan pendidikan,” tuturnya.
Selain peningkatan insentif, pemerintah juga berencana meluncurkan program pengembangan kompetensi dan profesionalisme guru honorer di masa mendatang. Langkah-langkah ini diharapkan dapat mendorong peningkatan kualitas pendidikan nasional secara menyeluruh.
