Close Menu
Publika Indonesia
    What's Hot

    Jelang Demo Besok, Polda Kalsel: Sampaikan Aspirasi Tanpa Anarkis, Jaga Kalsel Tetap Damai

    31/08/2025

    Jelang Aksi Unjuk Rasa, Kapolda Kalsel Silaturahmi ke Ulama Kharismatik Guru Adam Noor Syarkawi

    31/08/2025

    Momen Rumah Ahmad Sahroni Dijarah Massa, Uang Dolar Singapura Dihamburkan

    31/08/2025

    Tanah Bumbu Gaet Investor Lewat Potensi Perikanan di Apkasi Otonomi Expo 2025

    31/08/2025

    Pramuka Banjarbaru Gelar HUT ke-64 dan Jambore Kwarcab 2025

    31/08/2025
    Publika Indonesia
    • Home
    • Hukum
    • Kriminal
    • pemilu
    • Ekonomi
      1. Wisata
      2. Health
      3. View All

      Pemprov Kalsel Rencanakan Komplek Perkantoran Banjarbaru Jadi Pusat Wisata dan Ekonomi Kreatif

      14/02/2025

      Calendar of Event 2025  di Launching Bupati Banjar

      12/12/2024

      Embung Kebun Raya Banua: Dari Tambang Emas ke Destinasi Wisata

      08/12/2024

      Disparpora Bersama 17 Subsektor Ekraf Kotabaru Meriahkan Festival Akrab di Siring Laut Kotabaru

      21/10/2024

      Dokter Peringatkan Bahaya Vape: Risiko Penyakit Jantung Tak Bisa Diabaikan

      27/08/2025

      RSUD H. Boejasin Raih Penghargaan Internasional, Bukti Serius Tangani Stroke di Tanah Laut

      16/08/2025

      RSD Idaman Banjarbaru Hadirkan Mobil Donor Darah & Ruang ESWL sebagai “Kado” HUT RI ke-80

      15/08/2025

      Batulicin Red Run 5K 2025, 150 Pelari Ramaikan Cappa Padang

      11/08/2025

      QRIS Resmi Bisa Digunakan di Jepang, Wisatawan Indonesia Tak Perlu Lagi Tukar Uang

      26/08/2025

      Boikot Akibat Konflik Gaza: Raksasa Makanan Cepat Saji AS Masih Tertekan di Malaysia dan Indonesia

      26/08/2025

      Percepat Pembentukan Koperasi, Dinas Koperasi dan UKM Kalsel Raih Penghargaan dari Kemenkumham

      23/08/2025

      Minyak Jelantah Jadi Bahan Bakar Pesawat, Indonesia Cetak Sejarah Baru Energi Ramah Lingkungan

      22/08/2025
    • Nusantara
      • Banjarbaru
      • Banjarmasin
      • Kabupaten Banjar
      • Kalimantan Selatan
      • Tanah Bumbu
    • Olahraga
    Subscribe
    Trending Topics:
    • Tim Redaksi
    • Pedoman Media Siber
    • SOP Perlindungan Wartawan
    • Tentang Kami
    Publika Indonesia
    • Tim Redaksi
    • Pedoman Media Siber
    • SOP Perlindungan Wartawan
    • Tentang Kami
    Beranda » Beranda » Komisi X DPR: Kalau Sejarah Ditulis Secara Selektif, Lebih Baik Hentikan Saja

    Komisi X DPR: Kalau Sejarah Ditulis Secara Selektif, Lebih Baik Hentikan Saja

    adminadmin18/06/2025

    PUBLIKAINDONESIA.COM, JAKARTA – Awan gelap kembali menggantung di langit sejarah nasional, menyusul pernyataan kontroversial Menteri Kebudayaan Fadli Zon yang menyebut bahwa tragedi pemerkosaan massal terhadap perempuan Tionghoa dalam kerusuhan Mei 1998 hanyalah rumor belaka. Pernyataan itu memantik bara kritik, termasuk dari kalangan Wakil Rakyat di Komisi X DPR RI.

    Anggota Komisi X, Bonnie Triyana, dalam keterangannya kepada pers pada Rabu (18/6/2025), menyayangkan sikap Menbud yang dinilai tidak elok serta berpotensi melanggengkan budaya penyangkalan terhadap kekerasan, utamanya kekerasan seksual.

    “Apa yang menurut Menteri Kebudayaan tidak ada, bukan berarti tak pernah terjadi,” ujar Bonnie, dengan nada yang tak bisa ditawar.

    Ia menyebut, bila penulisan ulang sejarah yang kini sedang digarap oleh Kementerian Kebudayaan justru menghapus atau mengaburkan pelanggaran HAM berat, termasuk tragedi pemerkosaan perempuan Tionghoa, maka proyek tersebut tak lebih dari sekadar narasi kuasa yang cacat legitimasi sejarah.

    Seperti diketahui, Fadli Zon sempat menyatakan bahwa tidak ada bukti kuat yang menunjukkan terjadinya pemerkosaan massal pada Mei 1998, bahkan menyebut bahwa Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) kala itu tidak bisa membuktikan laporannya. Ia menyebut kisah tersebut tak lebih dari desas-desus yang beredar luas.

    Namun Bonnie yang juga dikenal sebagai sejarawan dan jurnalis senior menegaskan, tugas negara adalah menjaga integritas sejarah, bukan menggunting fakta demi membentuk narasi yang enak dibaca tetapi berbahaya dalam makna.

    “Kalau semangat menulis sejarah untuk mempersatukan, mengapa cara berpikirnya parsial?” tanya Bonnie retoris. “Laporan TGPF menyebut ada lebih dari 50 korban. Itu bukan angka yang bisa dianggap angin lalu.”

    Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa penulisan sejarah bukanlah alat propaganda kekuasaan semata, melainkan rekam jejak nurani bangsa. Bahkan, katanya, kisah pahit dan luka kolektif harus dituturkan dengan jujur, agar generasi mendatang dapat mengambil hikmah dari sejarah yang tak selalu harum semerbak.

    “Anak cucu bangsa tak hanya perlu kisah kepahlawanan, tapi juga perlu tahu sisi kelam masa lalu agar tak terulang kembali,” tuturnya lirih, namun tegas.

    Bonnie pun memperingatkan bahwa menyebut tragedi tersebut sebagai rumor sama saja dengan menabur garam pada luka yang belum sembuh. Ia mengingatkan, para penyintas masih hidup, dan trauma mereka masih membekas.

    “Penyangkalan ini hanya akan menambah beban batin para korban dan keluarganya, juga masyarakat yang turut menyaksikan langsung peristiwa kelam tersebut.”

    Draf Sejarah Kontroversial

    Sebagai catatan redaksi, proyek penulisan ulang sejarah nasional yang kini tengah digagas Menbud Fadli Zon ditargetkan rampung pada Agustus 2025. Namun dalam draf Kerangka Konsep Penulisan Sejarah Indonesia, sejumlah peristiwa besar yang tergolong pelanggaran HAM berat seperti petrus, penghilangan paksa aktivis, tragedi Trisakti dan Semanggi, serta kekerasan di Aceh dan Papua tak terlihat batang hidungnya.

    Menanggapi hal itu, Bonnie mendesak agar proyek tersebut dihentikan bila hanya bertujuan untuk menyusun ulang sejarah yang menyenangkan pemegang kekuasaan.

    “Jangan menulis sejarah dengan gaya pesanan meja redaktur zaman kolonial, di mana yang dipilih hanya kisah yang bersih dan gagah. Kalau sejarah ditulis secara selektif dan bersandar pada kalkulasi politik, lebih baik hentikan saja!” tandasnya.

    Penulisan sejarah yang adil, menurutnya, bukan hanya perkara kronik atau urutan peristiwa, tapi soal keberanian moral untuk menyuarakan yang terpinggirkan, yang dilecehkan, dan yang disangkal.

    Catatan Redaksi: Redaksi akan terus memantau perkembangan pemanggilan Menteri Kebudayaan ke Komisi X DPR RI dalam waktu dekat. Proyek penulisan ulang sejarah nasional mesti diawasi ketat agar tak menjadi alat pemutihan sejarah.

    Share. Facebook WhatsApp Twitter LinkedIn Email

    Related Posts

    Momen Rumah Ahmad Sahroni Dijarah Massa, Uang Dolar Singapura Dihamburkan

    31/08/2025

    Tanah Bumbu Gaet Investor Lewat Potensi Perikanan di Apkasi Otonomi Expo 2025

    31/08/2025

    Pramuka Banjarbaru Gelar HUT ke-64 dan Jambore Kwarcab 2025

    31/08/2025
    Add A Comment
    Leave A Reply Cancel Reply

    Berita Terbaru

    Jelang Demo Besok, Polda Kalsel: Sampaikan Aspirasi Tanpa Anarkis, Jaga Kalsel Tetap Damai

    31/08/2025

    Jelang Aksi Unjuk Rasa, Kapolda Kalsel Silaturahmi ke Ulama Kharismatik Guru Adam Noor Syarkawi

    31/08/2025

    Momen Rumah Ahmad Sahroni Dijarah Massa, Uang Dolar Singapura Dihamburkan

    31/08/2025

    Tanah Bumbu Gaet Investor Lewat Potensi Perikanan di Apkasi Otonomi Expo 2025

    31/08/2025
    Berita Pilihan
    DAERAH

    Jelang Demo Besok, Polda Kalsel: Sampaikan Aspirasi Tanpa Anarkis, Jaga Kalsel Tetap Damai

    31/08/2025 DAERAH

    BANJARMASIN, PUBLIKA INDONESIA– Kalimantan Selatan bersiap menghadapi aksi unjuk rasa di depan Kantor DPRD Provinsi…

    Jelang Aksi Unjuk Rasa, Kapolda Kalsel Silaturahmi ke Ulama Kharismatik Guru Adam Noor Syarkawi

    31/08/2025

    Momen Rumah Ahmad Sahroni Dijarah Massa, Uang Dolar Singapura Dihamburkan

    31/08/2025

    Tanah Bumbu Gaet Investor Lewat Potensi Perikanan di Apkasi Otonomi Expo 2025

    31/08/2025

    Recent Posts

    • Jelang Demo Besok, Polda Kalsel: Sampaikan Aspirasi Tanpa Anarkis, Jaga Kalsel Tetap Damai
    • Jelang Aksi Unjuk Rasa, Kapolda Kalsel Silaturahmi ke Ulama Kharismatik Guru Adam Noor Syarkawi
    • Momen Rumah Ahmad Sahroni Dijarah Massa, Uang Dolar Singapura Dihamburkan
    • Tanah Bumbu Gaet Investor Lewat Potensi Perikanan di Apkasi Otonomi Expo 2025
    • Pramuka Banjarbaru Gelar HUT ke-64 dan Jambore Kwarcab 2025

    Recent Comments

    1. Jorgefaf mengenai Kadis Kominfo Banjarbaru Ikuti Forum Komdigi di MUNAS APEKSI Surabaya
    2. Jorgefaf mengenai Kadis Kominfo Banjarbaru Ikuti Forum Komdigi di MUNAS APEKSI Surabaya
    3. RichardDer mengenai Kadis Kominfo Banjarbaru Ikuti Forum Komdigi di MUNAS APEKSI Surabaya
    4. Jorgefaf mengenai Kadis Kominfo Banjarbaru Ikuti Forum Komdigi di MUNAS APEKSI Surabaya
    5. RichardDer mengenai Kadis Kominfo Banjarbaru Ikuti Forum Komdigi di MUNAS APEKSI Surabaya
    September 2025
    S S R K J S M
    1234567
    891011121314
    15161718192021
    22232425262728
    2930  
    « Agu    
    © 2025 - PublikaIndonesia.com
    • Tim Redaksi
    • Pedoman Media Siber
    • SOP Perlindungan Wartawan
    • Tentang Kami

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.