PUBLIKAINDONESIA.COM, IKN – Fenomena mengejutkan terungkap di kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN) Kalimantan Timur.

Ratusan wanita diketahui rela datang dari berbagai daerah ke wilayah pembangunan ibu kota baru tersebut demi menjadi pekerja seks komersial (PSK). Awalnya hanya coba-coba, banyak dari mereka justru merasa betah dan menetap.

Aktivitas prostitusi di kawasan IKN ternyata tumbuh secara diam-diam namun subur. Layanan seks komersial ini umumnya beroperasi secara sembunyi-sembunyi, memanfaatkan aplikasi pesan singkat dan media sosial untuk menjajakan jasa kepada para pelanggan.
Tarif yang dipatok bervariasi, mulai dari Rp400 ribu hingga Rp700 ribu, tergantung pada kesepakatan antara PSK dan pelanggan.
“Saya dapat informasi dari teman, katanya di sini (IKN) tamu banyak dan royal. Setelah saya coba sendiri, ternyata benar,” ujar salah satu PSK yang enggan disebutkan namanya.
Fenomena ini tidak terjadi secara spontan. Sebagian PSK mengaku direkrut oleh perantara yang biasa disebut “mami”, sosok yang berperan sebagai koordinator dan penghubung antara para wanita dengan calon pelanggan.
Meski belum ada data resmi terkait jumlah PSK di kawasan IKN, aktivitas ini menjadi sorotan karena berpotensi mencoreng citra pembangunan ibu kota negara yang digadang-gadang sebagai pusat pemerintahan modern.