PUBLIKAINDONESIA.COM, BANDA ACEH – Duka mendalam masih menyelimuti wilayah Sumatera. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis data terbaru terkait bencana banjir dan longsor yang melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Hingga Senin (15/12/2025) pukul 10.00 WIB, jumlah korban meninggal dunia tercatat mencapai 1.016 orang.


Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, mengungkapkan bahwa angka korban jiwa kembali bertambah. Per Minggu (14/12), tercatat 10 korban meninggal baru dalam sepekan terakhir akibat bencana hidrometeorologi tersebut.
“Sementara itu, jumlah korban hilang mengalami penurunan dari 217 orang menjadi 212 orang, seiring dengan proses identifikasi dan sinkronisasi data kependudukan lintas daerah,” ujar Abdul dalam konferensi pers Update Penanganan Bencana Hidrometeorologi Aceh di Pusat Informasi dan Media Center, Kantor Gubernur Aceh, Banda Aceh, Minggu (14/12).
BNPB memastikan operasi pencarian dan pertolongan (search and rescue/SAR) di tiga provinsi terdampak dilakukan secara terukur, terkoordinasi, dan berbasis data valid dari masing-masing kabupaten dan kota.
“Operasi SAR kami sesuaikan dengan laporan korban hilang di setiap wilayah. Pendekatannya berbasis data lapangan agar pencarian lebih efektif,” jelasnya.
Abdul menambahkan, dalam kurun waktu satu pekan terakhir, jumlah korban hilang berhasil ditekan hingga 58 orang. Penurunan ini terjadi karena sejumlah korban yang sebelumnya dilaporkan hilang telah ditemukan, serta adanya verifikasi ulang data kependudukan oleh pemerintah daerah hingga tingkat kecamatan.
“Proses identifikasi di lapangan sangat dinamis. Ada temuan jasad di area pemakaman yang setelah diverifikasi ternyata bukan korban bencana, melainkan warga yang meninggal sebelum kejadian. Data seperti ini langsung kami sesuaikan,” ungkap Abdul.
BNPB menegaskan proses pemutakhiran data akan terus dilakukan seiring berjalannya evakuasi dan identifikasi di lapangan. Pemerintah juga mengimbau masyarakat tetap waspada mengingat potensi bencana hidrometeorologi masih tinggi di sejumlah wilayah Sumatera.
