PUBLIKAINDONESIA.COM, MARTAPURA – Harga cabai mencapai naik drastis mencapai 100 persen dari harga sebelumnya di Pasar Martapura, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan.

Menurut salah satu pedagang di pasar tradisional tersebut, Novia, mengatakan kenaikan harga cabai disebabkan pasokannya menurun.
“Kami jual cabai rawit dan tiung. Tiung dari Rp35 ribu kini meningkat sampai Rp70 ribu. Kalau rawit yang asalnya Rp60 ribu sekarang Rp80 ribu perkilonya,” kata Novia, Kamis (1/8/2024).
Ia mengatakan saat ini hanya menjual ada dua jenis cabai tersebut. Biasanya ia juga menjual jenis cabai Jawa.
“Bahkan cabai rawit dan tiung baru datang hari ini, sebelumnya sempat kosong tiga hari terakhir,” ujarnya.
Ia akui, kenaikan harga cabai mempengaruhi penjualan mereka. “Biasanya pelanggan yang sering membeli setengah kilo sekarang hanya beli seperempat saja,” imbuhnya.
Kelangkaan cabai pedas itu diduga akibat gagal panen dari petani. Menyikapi hal itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Banjar, Warsita, mengungkapkan pihaknya sedang melakukan pendataan petani yang gagal panen.
“Kami akan menerjunkan Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tanaman (POPT), setelah selesai melakukan pendataan dan di mana saja yang terdampak, maka akan kami bantu sesuai dengan penyebab kegagalan panen seperti bantuan obat,” ucap Warsita kemarin.