PUBLIKAINDONESIA.COM, JAKARTA – Pengusaha nasional Andi Syamsuddin Arsyad atau dikenal sebagai Haji Isam, melalui unit pelayaran Jhonlin Marine Lines (JML) di bawah perusahaan induknya Jhonlin Group, secara diam-diam melakukan akuisisi strategis 12 kapal dari Belanda dan Jepang. Langkah ini menjadi tonggak penting dalam memperkuat jaringan logistik laut untuk sektor pertambangan dan energi perusahaan tersebut.

Rinciannya: 4 Kapal Keruk Belanda & 8 Bulk Carrier Jepang

Dijelaskan bahwa pembelian kapal ini terbagi dalam dua kategori utama:
- Empat kapal keruk canggih dari Royal IHC, Belanda. Dua unit pertama Beagle® 4 dan Beaver® 65 sudah beroperasi sejak pertengahan 2024 di Batulicin, Kalimantan Selatan, dengan nama SAMSON dan JHONI 59, terinspirasi dari nama putra Haji Isam.
- Delapan kapal kargo curah (bulk carrier) dari Oshima Shipbuilding Co., Ltd., Jepang, dengan kapasitas hingga 64.000 DWT. Armada ini dijadwalkan akan mulai dikirim pada 2028–2029, langkah pertama JML bertransaksi dengan Oshima.
Teknologi Modern untuk Pengerukan Presisi
Kapal-kapal yang dipesan memiliki spesifikasi tinggi, seperti:
- Diameter pipa keruk 650 mm
- Kedalaman pengerukan hingga 25 meter
- Sistem pemisahan bahan bakar otomatis
- Pengukuran produksi radioaktif
- Teknologi digital jalur pengerukan (DTPS) akurasi 2 cm
Fasilitas ini dirancang agar pengerukan kanal laut Batulicin berjalan lebih efisien.
Ekspansi Vertikal Logistik Jhonlin Group
Langkah ini bukan sekadar penambahan armada, melainkan bagian dari strategi integrasi vertical mengendalikan rantai logistik dari hulu ke hilir, khususnya untuk bisnis pertambangan batu bara dan distribusi energi.
Menurut sebuah laporan, Jhonlin juga telah mengoperasikan tiga kapal ultramax berbendera Indonesia, dibeli dari Zodiac Maritime dan NYK Shipping, yang dibangun di galangan Jepang seperti Oshima Shipbuilding dan Iwagi Zosen. Dua di antaranya dibeli seharga sekitar US$64 juta, dan satu lainnya senilai US$19,5 juta.
Makna Global dan Signifikansi Nasional
Langkah Haji Isam mencerminkan tren global di mana korporasi Asia, khususnya di Asia Tenggara, agresif membenahi armada mereka mengejar ketertinggalan dari pesaing Eropa dan mengamankan rute logistik vital. JML kini menjadi contoh nyata dari kemampuan swasta domestik memperkuat kedaulatan maritim nasional.
Ringkasan Fakta Utama
Komponen | Rincian |
Kapal Keruk | 4 unit (Beagle® 4, Beaver® 65 × 2), Belanda (Royal IHC) |
Kapal Kargo Curah | 8 unit hingga 64.000 DWT, Jepang (Oshima Shipbuilding) |
Pengiriman | Kapal keruk: pertengahan 2024 & Maret 2025; Kapal kargo: 2028–2029 |
Tujuan Strategis | Integrasi logistik laut untuk tambang & distribusi energi |