PUBLIKAINDONESIA.COM, BANJARBARU – Pergerakan penumpang di Kalimantan Selatan (Kalsel) pada Juni 2025 mengalami lonjakan signifikan, khususnya dari sisi keberangkatan baik melalui jalur udara maupun laut. Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Selatan mencatat tren peningkatan yang menggembirakan ini, meskipun dibayangi oleh penurunan jumlah kedatangan dan volume barang logistik.

Dalam rilis resminya, Jumat (1/8/2025), Kepala BPS Kalsel Mukhamad Mukhanif mengungkapkan bahwa jumlah penumpang yang berangkat melalui bandara di Kalsel mencapai 116.169 orang, naik 11,25 persen dibandingkan Mei 2025 yang mencatat 104.422 orang.

“Namun, bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, yakni Juni 2024, angka ini justru mengalami penurunan sebesar 13,26 persen,” ungkap Mukhanif.
Bandara Internasional Syamsudin Noor sebagai simpul utama mobilitas udara di Kalsel mencatat peningkatan yang lebih tinggi. Pada Juni 2025, sebanyak 114.319 penumpang berangkat dari bandara ini naik 11,57 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
🛬 Kedatangan Turun, Logistik Melambat
Meski keberangkatan meningkat, jumlah penumpang yang datang ke Kalsel melalui udara justru mengalami penurunan. Pada Juni 2025 tercatat 110.049 penumpang kedatangan, turun 1,67 persen dari Mei 2025. Bahkan secara tahunan, penurunan mencapai 15,06 persen dibandingkan Juni 2024.
Fenomena ini menunjukkan tren mobilitas keluar yang lebih tinggi daripada masuk, yang menurut analis transportasi lokal, bisa disebabkan oleh faktor musim libur dan meningkatnya kebutuhan perjalanan keluar daerah di tengah pemulihan ekonomi.
Sementara dari sisi logistik, volume barang yang dimuat melalui angkutan laut tercatat menurun. Pada Juni 2025 hanya 456.882 kilogram barang diberangkatkan, turun 12,76 persen dari bulan sebelumnya yang mencapai 523.710 kilogram.
🚢 Lonjakan Penumpang Jalur Laut
Tren positif juga terjadi di sektor angkutan laut, khususnya perjalanan antarpulau dalam negeri. Jumlah penumpang yang diberangkatkan dari pelabuhan di Kalsel pada Juni 2025 mencapai 17.476 orang, naik tajam 31,58 persen dibandingkan Mei yang hanya 13.282 orang.
Secara kumulatif, jumlah penumpang laut dari Januari hingga Juni 2025 telah mencapai 99.324 orang, naik 34,57 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (73.806 orang). Lonjakan ini mempertegas bahwa laut masih menjadi alternatif mobilitas penting di Kalsel, khususnya untuk masyarakat luar perkotaan dan wilayah pesisir.
📌 Catatan dan Implikasi
Kenaikan signifikan dari sisi keberangkatan di kedua moda transportasi menunjukkan kebangkitan mobilitas masyarakat Kalsel di pertengahan tahun 2025, yang sejalan dengan pertumbuhan ekonomi regional pascapandemi. Namun, penurunan volume logistik dan kedatangan menjadi indikator awal yang perlu dicermati oleh pemerintah daerah dan pelaku industri transportasi.
“Lonjakan penumpang adalah sinyal pemulihan, tapi penurunan barang dan kedatangan bisa menunjukkan pelambatan arus distribusi dan kunjungan,” ujar pengamat transportasi Kalsel, M. Ridha.
BPS Kalsel sendiri mendorong evaluasi menyeluruh terhadap pola transportasi, termasuk peningkatan infrastruktur dan efisiensi logistik pelabuhan, untuk menjaga keseimbangan antara mobilitas manusia dan barang.
📊 Rangkuman Data Transportasi Kalsel – Juni 2025
Komponen | Juni 2025 | Mei 2025 | Perubahan (%) |
Keberangkatan Udara | 116.169 penumpang | 104.422 | +11,25% |
Kedatangan Udara | 110.049 penumpang | 111.919 | -1,67% |
Keberangkatan Laut | 17.476 penumpang | 13.282 | +31,58% |
Volume Barang Laut | 456.882 kg | 523.710 kg | -12,76% |
Cumulative Penumpang Laut | 99.324 (Jan–Jun) | 73.806 (Jan–Jun ’24) | +34,57% |
Dengan tren ini, Kalsel menunjukkan geliat mobilitas yang kuat namun masih menghadapi tantangan dalam sektor logistik dan daya tarik kedatangan. Pemerintah daerah diharapkan mampu menjaga momentum positif sekaligus memperbaiki ketimpangan yang terjadi.