PUBLIKAINDONESIA.COM, BANJARBARU – Wali Kota Banjarbaru, Erna Lisa Halaby, melakukan peninjauan pelayanan publik di Kantor Kelurahan Landasan Ulin Utara, Kecamatan Liang Anggang, Selasa (2/7/2025).

Tanpa rombongan besar, tanpa seremoni, dan tanpa sorotan kamera berlebihan, Lisa datang seorang diri untuk melihat langsung bagaimana masyarakat dilayani.

Kunjungan itu bukan disebutnya sebagai inspeksi mendadak (sidak), melainkan peninjauan lapangan.
> “Saya ingin memastikan warga benar-benar dilayani, bukan hanya duduk menunggu, tapi juga ditanggapi. Bukan sekadar cepat, tapi juga tepat, sesuai SOP,” ujar Lisa saat ditemui usai peninjauan.
Dalam kegiatan tersebut, Lisa duduk bersama warga, memperhatikan proses layanan, sesekali berdiri bertanya, lalu mencatat. Ia sempat berdialog langsung dengan warga pengguna layanan dan menanyakan kelengkapan berkas serta waktu tunggu pelayanan. Lisa juga meminta petugas untuk menunjukkan Standar Operasional Prosedur (SOP) secara langsung.
> “Kalau syaratnya lengkap, jangan sampai penyelesaian layanannya lama,” katanya tegas namun santun kepada petugas.
Tidak Hanya Tinjauan, Tapi Evaluasi Birokrasi
Peninjauan Lisa bukan sekadar simbolik. Sebagai figur yang meniti karier dari staf honorer hingga kini menduduki kursi wali kota, ia paham betul seluk-beluk birokrasi di Banjarbaru. Ia tahu siapa yang terbiasa bekerja cepat, siapa yang lamban, serta di mana letak simpul birokrasi yang menghambat.
> “Menjadi Wali Kota bukan berarti belajar dari nol, tapi memperbaiki yang selama ini terabaikan,” ucapnya.
Lisa menegaskan bahwa peningkatan kualitas pelayanan publik bukan soal marah-marah di depan kamera, tapi dengan mendidik dan menegaskan nilai-nilai pelayanan kepada para petugas secara langsung.
Soal Gas 3 Kilo, Lisa Bertindak Tanpa Gaduh
Di tengah kegaduhan harga gas melon 3 kilogram yang ramai dibicarakan warga, Lisa tetap tenang. Ia tidak larut dalam drama. Ia langsung meneken surat edaran yang menetapkan harga eceran tertinggi (HET) sebesar Rp25.000 dan turun langsung ke pangkalan untuk memastikan aturan dijalankan.
Langkahnya tidak heboh, namun berdampak. Warga pun mengapresiasi gaya kepemimpinan yang lebih mengedepankan kerja nyata dibandingkan pencitraan.
Redaksi
Gaya kepemimpinan Lisa Halaby memperlihatkan wajah baru birokrasi Banjarbaru: tenang tapi tegas, sederhana namun strategis. Tanpa hingar-bingar, ia perlahan membenahi sistem pelayanan publik dari hulu hingga hilir. Sebuah pendekatan kepemimpinan yang patut dicermati dan ditiru.