PUBLIKAINDONESIA.COM, JEMBER – Seorang biduan berusia 19 tahun, inisial DF, melaporkan pemilik karaoke di Kecamatan Ajung, Jember, Jawa Timur, ke Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Jember atas dugaan pelecehan seksual.

Kejadian bermula saat korban mendapat job menyanyi di sebuah acara pernikahan, Kamis (24/4/2025).

Ditarik Paksa ke Kamar Mandi Saat Jeda Perform
Menurut kuasa hukum korban, Achmad Faiz, pelaku yang merupakan pemilik karaoke tersebut tiba-tiba menarik DF ke kamar mandi saat korban sedang beristirahat usai tampil.
“Di dalam kamar mandi, pelaku mencium, memeluk, meraba dada, dan bahkan berusaha membuka celana dalam korban. Korban sempat memberontak, tetapi pelaku terus memaksakan diri. Beruntung, DF bisa kabur setelah mendorong pelaku,” jelas Faiz.
Upaya Mediasi Gagal, Korban Akhirnya Laporkan ke Polisi
Faiz mengungkapkan bahwa sebelum melapor ke polisi, pihaknya telah mencoba mediasi dengan pelaku. Namun, pemilik karaoke itu dinilai tidak menunjukkan itikad baik.
“Kami sudah berusaha menyelesaikan secara kekeluargaan, tetapi pelaku tidak kooperatif. Akhirnya, kami memutuskan untuk melaporkan kasus ini secara hukum,” tegasnya.
DF disebut mengalami trauma pasca-kejadian. Faiz menegaskan bahwa laporan ini dibuat untuk memberikan perlindungan hukum bagi korban sekaligus mencegah pelaku mengulangi perbuatannya.
Polres Jember Telah Terima Laporan dan Barang Bukti
Polres Jember telah menerima laporan resmi beserta barang bukti pendukung. Meski rincian barang bukti belum diungkap ke publik, Faiz memastikan bahwa bukti-bukti tersebut cukup kuat untuk mendukung proses hukum.
“Kami berharap polisi segera menindaklanjuti laporan ini. Pelecehan seksual adalah kejahatan serius yang tidak boleh dibiarkan,” tambah Faiz.
Imbauan bagi Korban Kekerasan Seksual
Kasus ini kembali mengingatkan pentingnya keberanian korban pelecehan seksual untuk melapor. Faiz mendorong masyarakat, terutama korban, agar tidak ragu melaporkan pelaku ke pihak berwajib.
“Korban harus berani bersuara. Jangan biarkan pelaku bebas hanya karena takut atau tekanan sosial,” pesannya.
Update Terkini:
- Polres Jember tengah memproses laporan dan memeriksa saksi-saksi.
- Identitas pelaku sengaja belum dibeberkan demi kepentingan penyidikan.