PUBLIKAINDONESIA.COM, YOGYAKARTA – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk siswa di sejumlah sekolah di Kecamatan Kotagede, Yogyakarta, terpaksa dihentikan sementara.

Keputusan ini dikeluarkan oleh Badan Gizi Nasional Republik Indonesia (BGN RI) akibat ketidaksesuaian administrasi dan pelaksanaan program.

Hanya Berjalan hingga Sebelum Lebaran
Menurut Wahidi, Wakil Kepala Bidang Kesiswaan SMP Negeri 9 Jogja, sekolahnya terakhir menerima distribusi MBG pada 20 Maret 2025—tepat sebelum libur Lebaran. Sejak itu, tidak ada lagi pengiriman atau informasi lanjutan.
“Anak-anak justru bertanya-tanya kenapa program ini berhenti. Padahal sebelumnya berjalan baik,” ujar Wahidi saat ditemui di sekolahnya, Kamis (24/4/2025).
Pemberhentian Tiba-tiba via Grup WhatsApp
Informasi resmi penghentian program baru diterima sekolah melalui grup koordinasi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kecamatan Kotagede pada Rabu (23/4). Surat pemberitahuan menyatakan:
“Berdasarkan keputusan BGN RI, kegiatan operasional SPPG Kotagede dihentikan sepenuhnya karena ketidaksesuaian dengan ketentuan berlaku dan perlunya evaluasi administrasi.”
Saat ini, BGN RI sedang mencari titik layanan baru untuk mendukung wilayah Kotagede. Namun, belum ada kepastian kapan program akan kembali berjalan.
Disdikpora DIY: Hanya Terdampak di Kotagede
Kepala Disdikpora DIY, Suhirman, mengonfirmasi bahwa penghentian hanya terjadi di sekolah binaan SPPG Kotagede. Sementara, program MBG di SMK Kasihan (Bantul) dan SMK 4 Jogja masih berjalan normal.
“Saya tidak tahu detail penyebabnya, tapi kemungkinan besar karena masalah administrasi. Kewenangan SMA/SMK tetap kami pantau,” jelas Suhirman.
Dampak pada Siswa
SPPG Kotagede sebelumnya menaungi 12 sekolah, termasuk SMPN 9 Jogja. Wahidi berharap program segera dilanjutkan karena manfaatnya sangat terasa bagi siswa, terutama dari keluarga kurang mampu.
“Anak-anak jadi terbantu dengan makanan bergizi. Kami khawatir jika berhenti terlalu lama, asupan nutrisi mereka terganggu,” tambahnya.
Proses Evaluasi Sedang Berlangsung
BGN RI belum memberikan pernyataan resmi terkait timeline perbaikan administrasi atau kapan program akan kembali aktif. Masyarakat dan sekolah diharapkan menunggu informasi lebih lanjut.
Harapan agar Segera Diaktifkan Kembali
Pihak sekolah dan orang tua berharap ada solusi cepat agar anak-anak tidak kehilangan akses makanan bergizi, terutama di tengah tingginya biaya hidup saat ini.
Catatan Redaksi:
- Program MBG sebelumnya menyediakan makanan tambahan bergizi untuk mendukung kesehatan dan konsentrasi belajar siswa.
- Dampak terbesar dirasakan oleh siswa dari keluarga prasejahtera yang mengandalkan bantuan ini.