PUBLIKAINDONESIA.COM – Jagat maya dihebohkan dengan beredarnya sebuah video yang menampilkan sekelompok kaum LGBT tengah menari di depan Ka’bah.

Video tersebut sontak memicu kecaman luas dari warganet, terutama umat Muslim, karena dianggap menistakan tempat paling suci dalam Islam.
Namun setelah ditelusuri, video tersebut bukanlah kejadian nyata. Video itu rupanya hasil manipulasi teknologi Artificial Intelligence (AI) yang kini kian canggih dan bisa menghasilkan konten visual seolah-olah benar-benar terjadi di dunia nyata.
Pakar teknologi digital memperingatkan bahwa kemunculan video semacam ini sangat berbahaya, terutama bagi anak-anak dan remaja yang belum memahami sepenuhnya cara kerja teknologi manipulatif seperti AI. Mereka bisa tertipu dan mengira apa yang mereka lihat adalah kenyataan.
Dalam video yang tersebar, tampak suasana yang menyerupai lingkungan Masjidil Haram lengkap dengan Ka’bah dan jemaah, namun sosok-sosok yang terlihat menari merupakan hasil rekayasa AI yang dibentuk sedemikian rupa.
Masyarakat diimbau untuk lebih waspada dan tidak langsung mempercayai konten visual yang beredar di media sosial.
Verifikasi dan edukasi kepada anak-anak mengenai konten digital menjadi langkah penting agar tidak mudah terprovokasi atau terpengaruh oleh konten menyesatkan.
Pihak berwenang diminta bertindak tegas terhadap penyebaran konten provokatif dan manipulatif yang dapat memicu keresahan serta merusak nilai-nilai keagamaan di masyarakat.