PUBLIKAINDONESIA,BANJAR-Kepolisian Daerah Kalimantan Selatan (Polda Kalsel) berhasil memanen lebih dari 41 ton jagung dari lahan rawa basah seluas 7,8 hektare di kawasan Kilometer 17, Jalan Gubernur Syarkawi, Sei Tabuk, Kabupaten Banjar. Panen yang dilakukan pada Kamis (5/6/2025) ini merupakan bagian dari program ketahanan pangan serta upaya mitigasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Kapolda Kalsel Irjen Pol Rosyanto Yudha Hermawan memimpin langsung kegiatan panen bersama jajaran Wakapolda, Pejabat Utama Polda Kalsel, Forkopimda, tokoh agama (Guru Adam), akademisi dari Universitas Lambung Mangkurat (ULM), kelompok tani, dan Waluyo sebagai pemilik lahan.
“Dari lahan 7,8 hektare ini, kita berhasil panen lebih dari 41 ton jagung, dengan produktivitas rata-rata 5,38 ton per hektare. Ini bukan hanya soal ketahanan pangan, tapi juga cara kami mengubah lahan tidur yang rentan terbakar menjadi lahan produktif,” ujar Kapolda.
Keberhasilan ini, kata Rosyanto, merupakan hasil kolaborasi riset antara Polda Kalsel, Universitas Lambung Mangkurat (ULM), dan pemilik lahan. Dari hasil penelitian, ditemukan varietas jagung yang cocok ditanam di lahan berjenis rawa basah.
“Lahan ini dulunya setiap tahun saat kemarau menjadi langganan karhutla. Sekarang, kami ubah menjadi sumber pangan. Ini bentuk mitigasi yang nyata,” tambahnya.
Melihat hasil positif tersebut, Polda Kalsel berencana memperluas lahan jagung hingga 120 hektare. Bahkan, Kapolda menyebut bahwa banyak masyarakat yang kini mulai menyerahkan lahan milik mereka untuk digarap bersama pihak kepolisian.
“Kami juga mencatat ada sekitar 5.400 hektare lahan tidak produktif di Kalsel. Ini akan ditawarkan kepada kelompok tani, purnawirawan TNI-Polri, dan keluarga besar Polri yang ingin menanam jagung,” jelasnya.
Untuk mendukung pertanian skala besar, Polda Kalsel mulai memanfaatkan teknologi seperti drone untuk pemupukan dan penyemprotan hama. Sementara itu, hasil panen jagung akan ditampung di Kabupaten Tanah Laut, melalui kerja sama dengan instansi terkait.
“Penyalurannya kami pastikan aman. Kami juga menggandeng koperasi kepolisian dan Bulog, serta keluarga besar TNI-Polri untuk menampung hasil panen,” ungkap Rosyanto.
Program ini merupakan bagian dari komitmen Polri dalam mendukung program ketahanan dan kedaulatan pangan nasional. “Kami ingin menjadi bagian dari solusi. Tidak hanya menjaga keamanan, tetapi juga turut serta membangun kesejahteraan masyarakat,” pungkas Kapolda.