PUBLIKAINDONESIA.COM, MARYLAND – Dunia militer digemparkan oleh kemunculan VECTIS, drone tempur baru garapan Lockheed Martin. Resmi diumumkan menjelang Air, Space & Cyber Conference di Maryland, proyek ini langsung mencuri perhatian karena merupakan karya dari divisi rahasia legendaris Skunk Works, yang dikenal sangat jarang mempublikasikan karyanya.

VECTIS bukan sekadar drone pengintai. Ia dirancang sebagai “loyal wingman”, pendamping setia bagi jet tempur generasi kelima seperti F-22 Raptor dan F-35 Lightning II. Dengan kemampuan menyusup (stealth), menyerang dengan presisi, melakukan pengintaian, perang elektronik, hingga duel udara, VECTIS siap jadi game-changer di medan tempur modern.

🔍 Teknologi Rahasia yang Akhirnya Dibuka
Menurut OJ Sanchez, pimpinan Skunk Works, VECTIS memiliki ukuran di antara F-16 Fighting Falcon dan kendaraan tempur darat Common Multi-Mission Truck. Meski detail teknis seperti mesin dan bobot masih dirahasiakan, Sanchez menegaskan bahwa ini adalah hasil riset bertahun-tahun.
“Ini bukan desain instan. Perlu waktu lama untuk sampai pada konsep ini,” kata Sanchez dalam pernyataannya.
Yang menarik, VECTIS dirancang untuk beroperasi lintas benua, mulai dari kawasan Indo-Pasifik hingga Eropa, menjadikannya aset strategis bagi militer AS.
🎯 Menuju Masa Depan Tempur Berawak dan Tak Berawak
Proyek VECTIS bukan berdiri sendiri. Ini adalah bagian dari tren militer baru AS yang tengah mengembangkan sistem tempur berawak-tak berawak secara terintegrasi. Lockheed Martin juga telah ditunjuk Angkatan Laut AS untuk merancang sistem kendali canggih yang memungkinkan operasi gabungan antara pilot manusia dan drone seperti VECTIS.
Ini menandai babak baru dalam revolusi teknologi militer, di mana kecerdasan buatan dan kemandirian mesin makin memainkan peran vital dalam peperangan modern.
