PUBLIKAINDONESIA.COM, PALEMBANG – Warga yang bermukim di sekitar kawasan PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Palembang kembali menyuarakan keluhan terkait bau menyengat gas amonia yang sudah mereka hirup selama bertahun-tahun.

Keluhan ini mencuat lantaran tidak adanya solusi nyata dari pihak perusahaan, meski gangguan tersebut sudah berlangsung lama dan menimbulkan kekhawatiran akan dampak kesehatan.
Menurut pengakuan warga, bau amonia kerap muncul, terutama pada malam hari, dengan aroma menyengat yang dapat bertahan selama 10 hingga 20 menit dan terjadi berulang-ulang tanpa jeda.
“Sudah bertahun-tahun kami mencium bau menyengat ini. Terutama malam hari, baunya seperti gas busuk, bikin pusing dan mual,” ujar salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya.
Gas amonia memang dikenal sebagai zat kimia berbahaya. Dikutip dari situs rsmh, paparan gas ini tak hanya menimbulkan ketidaknyamanan, tapi juga bisa mengancam kesehatan, bahkan menyebabkan keracunan. Risiko bahaya meningkat tergantung pada durasi dan jumlah partikel gas yang terhirup oleh tubuh.
Kondisi ini menimbulkan kecemasan di tengah masyarakat sekitar pabrik. Mereka khawatir paparan jangka panjang dapat berdampak serius pada kesehatan, terlebih bagi anak-anak dan lansia.
Hingga kini, warga masih menanti langkah konkret dari manajemen PT Pusri Palembang untuk mengatasi masalah ini.
Mereka berharap adanya penanggulangan segera dan pengawasan ketat terhadap emisi gas berbahaya yang keluar dari area pabrik.
Keluhan serupa sebenarnya telah beberapa kali disuarakan, namun belum terlihat adanya perubahan signifikan di lapangan.
Warga pun mendesak pihak terkait, baik pemerintah maupun instansi lingkungan hidup, untuk turun tangan secara serius dan mengutamakan keselamatan warga sekitar dari bahaya gas amonia.
1 Komentar
Keluhan ini memang sangat memprihatinkan. Sudah lama masalah ini berlangsung, tapi belum ada solusi yang jelas dari perusahaan. Masyarakat sekitar pasti merasa cemas, terutama untuk kesehatan anak-anak dan lansia. Apakah PT Pusri Palembang benar-benar tidak peduli dengan dampak yang ditimbulkan? Seharusnya ada tindakan cepat dan transparan dari pihak manajemen. Bagaimana mungkin keluhan yang sama terus diabaikan tanpa perubahan? Apa yang sebenarnya menghambat proses penyelesaian masalah ini? Saya harap ada tanggapan serius dari perusahaan sebelum situasi semakin parah.