PUBLIKAINDONESIA.COM, GAZA – Di tengah upaya diplomatik untuk mencapai gencatan senjata, serangan udara Israel kembali mengguncang Kota Gaza. Sebuah rumah menjadi sasaran serangan terbaru pada Minggu (6/7/2025), menewaskan sedikitnya 12 warga sipil, menurut laporan dari Al Jazeera.

Total korban tewas di Jalur Gaza akibat serangan Israel pada hari yang sama dilaporkan mencapai 61 orang. Serangan ini terjadi hanya sehari setelah serangan besar sebelumnya yang menewaskan sedikitnya 78 warga Palestina di wilayah yang telah dikepung selama berbulan-bulan.

Meski kekerasan terus berlangsung, ada sinyal diplomatik yang berkembang. Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan bahwa Tel Aviv akan mengirim tim negosiator ke Qatar untuk membahas kesepakatan gencatan senjata. Namun, Israel menyebut bahwa permintaan perubahan dalam kesepakatan yang diajukan oleh Hamas sebagai “tidak dapat diterima”.
Sementara itu, Kementerian Kesehatan Palestina mengungkapkan bahwa sejak akhir Mei, sedikitnya 743 warga Palestina telah terbunuh dalam serangan-serangan yang juga menghantam lokasi milik Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF), sebuah lembaga yang didukung oleh Amerika Serikat dan Israel.
Secara keseluruhan, perang yang telah berlangsung sejak Oktober tahun lalu ini telah menewaskan sedikitnya 57.418 orang dan melukai 136.261 orang, berdasarkan data terbaru dari Kementerian Kesehatan Gaza.
Situasi kemanusiaan di Gaza terus memburuk, sementara masyarakat internasional terus mendorong tercapainya gencatan senjata yang dapat membuka jalan bagi bantuan kemanusiaan dan penyelesaian politik yang lebih permanen.