
PUBLIKAINDONESIA, Banjarbaru – Satgas Pangan Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Dit Reskrimsus) Polda Kalimantan Selatan (Kalsel) mendampingi Menteri Pertanian RI, Dr. Ir. H. Andi Amran Sulaiman, M.P., dalam pengecekan harga bahan pokok serta kemasan dan takaran minyak goreng Minyakita di Banjarbaru. Kegiatan ini bertujuan memastikan stabilitas harga dan kualitas produk pangan di tengah masyarakat.

Kunjungan kerja yang dilakukan Selasa (18/3/2025) ini berlangsung di Pasar Pangan Murah Kantor Pos Banjarbaru. Menteri Pertanian didampingi oleh Wakapolda Kalsel Brigjen Pol Dr. Golkar Pangarso Rahardjo Winarsadi, S.H., S.I.K., M.H., dan Kasubdit I Indagsi Dit Reskrimsus Polda Kalsel AKBP Amin Rovi, S.H. Mereka meninjau langsung ketersediaan dan harga bahan pokok seperti beras, gula, telur, daging, serta minyak goreng.(FA)
Fokus Pengawasan Minyakita dan Stabilitas Harga
Pengecekan kali ini menyoroti minyak goreng Minyakita, salah satu produk strategis dalam kebutuhan pangan masyarakat. Satgas Pangan Polda Kalsel memastikan kemasan, takaran, dan harga sesuai dengan ketentuan pemerintah, serta mengawasi potensi praktik penimbunan atau penjualan di atas Harga Eceran Tertinggi (HET).
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengapresiasi peran Satgas Pangan dalam menjaga stabilitas pangan. “Kami ingin masyarakat mendapatkan bahan pokok dengan harga terjangkau dan kualitas terjamin. Pengecekan ini untuk mencegah pihak yang mencari keuntungan di atas kesulitan rakyat,” ujarnya.
Kabid Humas Polda Kalsel, Kombes Pol Adam Erwindi, S.I.K., M.H., menegaskan bahwa Polri akan terus mengawasi peredaran bahan pokok di wilayahnya. “Kami siap menindak tegas pelaku yang melanggar aturan dan memastikan ketahanan pangan tetap terjaga,” tegasnya.
Hasil pengecekan menunjukkan bahwa harga bahan pokok di Banjarbaru relatif stabil, sesuai HET, dan stok melimpah. Panen yang meningkat turut memastikan ketersediaan beras dan minyak goreng.
Operasi Pasar Murah Hingga Jelang Lebaran
Dalam upaya menjaga keterjangkauan harga, di Kalimantan Selatan terdapat 96 titik operasi pasar murah yang digelar PT Pos Indonesia. Program ini merupakan inisiatif Kementerian Pertanian yang menjadikan Kantor Pos sebagai pusat operasi pasar murah hingga H-1 Lebaran.
Ketua Satgas Nasional Operasi Pasar PT Pos Indonesia, Dino Ariyadi, menjelaskan bahwa komoditas yang dijual di operasi pasar ini lebih murah dibanding harga pasaran. Misalnya, minyak goreng yang di pasar dijual Rp17.000/liter, di operasi pasar hanya Rp14.700/liter. Begitu juga dengan beras SPHP yang dijual Rp12.500/liter dan telur ayam yang lebih murah dibanding harga pasaran.
“Kami memastikan takaran sesuai standar, serta terus berkoordinasi dengan pemasok seperti Bulog dan ID Food agar stok selalu tersedia,” kata Dino.
Antusiasme Warga Terhadap Pasar Murah
Warga Banjarbaru menyambut baik operasi pasar ini. Salah satu warga, Zuraidah, mengaku sangat terbantu dengan harga yang lebih murah dibanding pasaran.
“Komoditasnya lengkap dan lebih murah dari harga biasa,” ujarnya.
Rusmawati, warga Kemuning, juga merasakan manfaatnya. “Saya baru beli telur bebek satu kardus seharga Rp30.000. Mumpung lebih murah, langsung beli,” katanya.
Warga berharap operasi pasar seperti ini bisa digelar lebih sering, terutama selama bulan Ramadan, agar kebutuhan pangan tetap terjangkau.