PUBLIKAINDONESIA.COM, PULANG PISAU – Arah pembangunan Pulang Pisau ke depan makin dipertegas! Wakil Bupati Pulang Pisau, Ahmad Jayadikarta, menegaskan pentingnya penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) dalam Rapat Lintas Sektor yang digelar di Ballroom Sheraton Grand Gandaria City Hotel, Jakarta, Senin (29/9/2025).

Dalam rapat yang dihadiri sejumlah pihak dari kementerian dan pemangku kepentingan daerah itu, Jayadikarta menekankan bahwa RDTR adalah instrumen strategis untuk menciptakan pembangunan yang terarah, legal, dan berkelanjutan.

“Dengan RDTR, pembangunan bisa lebih tertata, ada kepastian hukum bagi investor, dan yang tak kalah penting: kita tetap menjaga kelestarian lingkungan,” ujarnya.
📌 Tata Ruang = Pintu Masuk Investasi
Jayadikarta menambahkan, keberadaan RDTR yang matang akan menjadi “peta jalan” pembangunan Pulang Pisau, sekaligus menarik minat investor karena adanya kepastian hukum dalam penggunaan lahan.
“Kalau tata ruang jelas, investor masuk tanpa ragu. Masyarakat juga merasakan langsung dampaknya dari sisi ekonomi,” katanya.
Ia berharap hasil pembahasan lintas sektor ini bisa segera difinalisasi dan RDTR Pulang Pisau segera ditetapkan, seperti yang sudah dilakukan untuk Kecamatan Kahayan Hilir dan Pandih Batu lewat Peraturan Bupati.
🏗️ ATR/BPN Dukung Penuh: RDTR Bukan Sekadar Dokumen
Dukungan juga datang dari pihak Kementerian Agraria dan Tata Ruang/BPN. Pejabat fungsional Abdul Kamarzuki menyebut RDTR kini menjadi syarat penting dalam proses pelayanan perizinan berusaha.
“RDTR bukan hanya dokumen teknis. Ini dasar hukum penting untuk proses perizinan, investasi, dan pelindung masyarakat. Kami dorong agar penyusunan RDTR Pulang Pisau segera rampung,” tegasnya.
🚀 Arah Baru untuk Pulang Pisau
RDTR diyakini akan mempercepat pembangunan daerah, meningkatkan kualitas layanan publik, hingga membuka peluang usaha dan lapangan kerja baru di Pulang Pisau. Seluruh peserta rapat menyampaikan masukan demi memastikan RDTR benar-benar mencerminkan kebutuhan riil di lapangan.
“Kami ingin RDTR ini benar-benar menjadi solusi nyata, bukan hanya di atas kertas,” tutup Jayadikarta.
