PUBLIKAINDONESIA.COM, JAKARTA – Buang sampah sembarangan? No way! Sekarang, sampah bisa jadi listrik, dan PLN siap jadi pembeli tunggal dalam proyek ramah lingkungan ini.

Lewat skema Waste to Energy (WTE) atau konversi sampah jadi energi, perusahaan Danantara menggagas pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa). Menariknya, PT PLN (Persero) sudah memastikan siap menjadi offtaker tunggal alias pembeli seluruh listrik dari pembangkit-pembangkit ini.

“Kapasitasnya kecil kok. Untuk 1.000 ton sampah, listrik yang dihasilkan sekitar 15–17 megawatt (MW), maksimal 20 MW kalau efisien,” jelas Dirut PLN, Darmawan Prasodjo, atau yang akrab disapa Darmo, saat ditemui di Wisma Danantara.
Darmo menegaskan, walaupun kapasitasnya kecil dibandingkan pembangkit konvensional, PLN tetap siap menyerap karena ini adalah program strategis nasional dan sejalan dengan arahan langsung Presiden RI.
“PLN ini 100% milik negara. Jadi kalau ada Perpres Waste to Energy, kita langsung siap laksanakan,” tegasnya.
💸 Harga Listrik Naik, Tapi Subsidi Aman!
Yang bikin proyek ini makin hangat dibicarakan adalah rencana penghapusan tipping fee – yaitu biaya yang biasanya dibayar pemerintah daerah ke pengelola sampah. Sebagai gantinya, harga jual listrik dari PLTSa naik, dari sebelumnya 13 sen per kWh jadi 20 sen per kWh.
Tapi tenang, pemerintah sudah siap mengantisipasi. Wakil Menteri ESDM, Yuliot Tanjung, menyatakan bahwa subsidi listrik tetap aman meski ada perubahan harga.
“Kita udah alokasikan subsidi setahun penuh. Tinggal dibagi aja, berapa buat PLTSa, berapa untuk pembangkit EBT (Energi Baru Terbarukan) lainnya. Karena kan biaya produksi beda-beda,” jelas Yuliot.
🔋 Ramah Lingkungan, Siap Jadi Masa Depan Energi Indonesia
PLTSa memang bukan pembangkit raksasa, tapi punya peran penting: mengurangi volume sampah, menekan emisi, sekaligus menghasilkan listrik.
Dengan PLN sebagai pembeli tunggal, dan dukungan regulasi lewat Perpres WTE yang segera terbit, proyek ini diharapkan bisa menjadi model bagi kota-kota besar lain di Indonesia dalam mengelola sampah dengan lebih berkelanjutan.
Siap-siap, di masa depan, listrik rumahmu bisa jadi hasil olahan dari sampah yang kamu buang hari ini.
