PUBLIKAINDONESIA.COM, BERAU – Ratusan pensiunan PT Kertas Nusantara (PT.KN) menggelar aksi damai di gerbang utama pabrik perusahaan di kawasan Mangkajang, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, Senin (16/6/2025). Mereka menuntut pelunasan hak pensiun yang disebut telah menunggak selama bertahun-tahun tanpa kejelasan.

Sekitar 150 orang mantan karyawan dari berbagai daerah terlihat membawa spanduk dan berorasi menuntut keadilan. Koordinator aksi, Sabrina, menyatakan bahwa perjuangan ini bukan soal belas kasihan, melainkan penegakan hak berdasarkan hukum yang berlaku.
“Kami tidak meminta sumbangan, ini hak kami sebagai pensiunan. Hak yang seharusnya dipenuhi sesuai undang-undang,” tegasnya dalam orasi.
Aksi damai dimulai sejak pukul 09.00 WITA dengan doa bersama dan penyampaian tuntutan. Beberapa saat kemudian, perwakilan manajemen perusahaan yang dikenal dengan sapaan “Pangeran”, menjabat sebagai Koordinator CSR dan Keamanan PT.KN, keluar menemui massa. Ia berjanji akan menyampaikan aspirasi para pensiunan kepada jajaran direksi di Jakarta.
Namun, keraguan sempat muncul saat Pangeran diminta mengirim pesan WhatsApp secara langsung kepada pihak manajemen pusat. Pesan tersebut hanya berstatus “centang satu”, yang memunculkan dugaan bahwa nomor tujuan tidak aktif atau diblokir.
“Kami ingin komunikasi terbuka, tapi tidak ada respons. Ini membuat kami makin tidak yakin dengan itikad baik manajemen,” ungkap Sabrina.
Situasi sempat memanas, namun tetap kondusif berkat pengawalan aparat kepolisian. Karena tidak mendapat kejelasan, massa kemudian bergeser ke kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Berau sekitar pukul 11.00 WITA. Di sana, mereka disambut Kepala Disnakertrans dan Sekretaris Daerah (Sekda) dalam rapat terbuka.
Dialog berlangsung hingga pukul 14.00 WITA. Dalam forum tersebut, perwakilan pensiunan menyampaikan langsung seluruh keluhan dan harapan kepada pemerintah daerah.
“Kami akan terus perjuangkan hak ini. Bila perlu, kami buka semua fakta di balik perusahaan ke publik, baik media lokal maupun nasional,” kata Sabrina. Ia juga mengungkapkan bahwa kelompok aksi hari itu hanya sebagian dari total lebih dari 400 pensiunan yang terdampak.
Kini, para pensiunan menantikan respons dan langkah konkret dari pemerintah daerah, Disnakertrans, dan manajemen pusat PT.KN. Mereka berharap perjuangan panjang ini segera membuahkan keadilan dan kejelasan atas hak-hak mereka yang lama terabaikan.