PUBLIKAINDONESIA.COM, TANAH BUMBU – Pembangunan akses strategis menuju Jembatan Pulau Kalimantan–Pulau Laut di Kabupaten Tanah Bumbu kini memasuki tahap percepatan.

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Kalimantan Selatan bersama pemerintah daerah terkait, tengah menggarap dua proyek vital sekaligus: jalan pendekatan dan jembatan pendekat, yang dikerjakan beriringan demi memacu konektivitas pesisir.

Bupati Tanah Bumbu, Andi Rudi Latif, melalui Kepala Dinas PUPR Tanah Bumbu, Hernadi Wibisono, menjelaskan bahwa pembiayaan proyek ini merupakan hasil kolaborasi tiga pihak, yakni Pemerintah Provinsi Kalsel, Kabupaten Kotabaru, dan Kabupaten Tanah Bumbu.
“Setiap tahun, Tanah Bumbu dan Kotabaru mengalokasikan dana masing-masing Rp100 miliar. Sementara Pemprov Kalsel menggelontorkan Rp300 miliar selama lima tahun,” ujar Hernadi, Rabu (13/8/2025).
Adapun untuk segmen tengah jembatan, pendanaan akan diupayakan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) oleh kementerian terkait.
Pihaknya juga telah mengusulkan agar pembangunan ini masuk daftar Proyek Strategis Nasional (PSN) sehingga mendapat prioritas pembiayaan dari pemerintah pusat.
“Harapannya, dengan dukungan pendanaan yang solid, penyelesaian pembangunan jembatan ini dapat berlangsung lebih cepat,” tambahnya.
Jembatan Pulau Kalimantan–Pulau Laut diyakini akan menjadi infrastruktur penghubung utama yang memperlancar arus barang dan jasa antara Kabupaten Tanah Bumbu dan Kabupaten Kotabaru. Tak hanya itu, keberadaannya juga diharapkan mampu mengakselerasi pertumbuhan ekonomi di wilayah pesisir Kalimantan Selatan.