PUBLIKAINDONESIA.COM, MARTAPURA – Iduladha 1446 H yang seharusnya menjadi momen berkah bagi pelaku usaha kecil, justru meninggalkan rasa kecewa bagi para penggiling daging dan bumbu di Pasar Bauntung Batuah, Martapura.

Meski keramaian pengunjung masih tampak, omzet yang diperoleh para pengusaha setempat mengalami penurunan cukup signifikan dibandingkan tahun sebelumnya.
H Khairanoor, salah satu pemilik penggilingan daging, mengungkapkan bahwa jumlah daging yang dibawa pengunjung untuk digiling jauh berkurang dari biasanya.
“Pengunjung tetap ramai berdatangan, tetapi hanya menggiling setengah hingga satu kilogram saja per orang,” ujarnya saat ditemui.
Padahal, di Iduladha tahun lalu, satu pengunjung bisa menggiling hingga lima kilogram daging. Khairanoor menduga penurunan ini disebabkan oleh waktu penyembelihan hewan kurban yang tidak serentak.
“Sekarang orang kebanyakan menggiling untuk konsumsi pribadi, misalnya untuk bikin bakso atau tahu isi,” tambahnya.
Usaha penggilingan miliknya mematok tarif mulai Rp6.000 per proses dengan kapasitas maksimal 10 kilogram.
Untuk lima kilogram, tarifnya mencapai Rp30.000. Meskipun demikian, lonjakan aktivitas seperti ini kini lebih terasa saat haul Abah Guru Sekumpul dibanding Iduladha.
Penurunan serupa juga dirasakan oleh pelaku usaha penggilingan bumbu masakan di pasar yang sama. Rusydi, pengelola penggilingan bumbu H Aziz, menyebutkan bahwa jumlah pengunjung tahun ini jauh lebih sedikit.
“Tahun ini minat orang datang untuk menggiling bumbu tidak banyak, bahkan cukup jauh penghasilan yang didapat dibandingkan Iduladha tahun lalu,” tuturnya, Senin (9/6/2025).
Jika pada tahun sebelumnya pesanan sudah mulai berdatangan bahkan sebelum hari raya, maka tahun ini hingga hari Iduladha berlalu, jumlah pelanggan masih minim. Bumbu kari Banjar menjadi jenis bumbu yang paling banyak digiling tahun ini.
“Kami menerima penggilingan bumbu dari bahan yang dibawa sendiri atau yang disediakan di tempat kami,” jelas Rusydi.
Tarif jasa penggilingan di rukonya dibanderol Rp3.000 per kilogram untuk bawang, dan Rp6.000 per kilogram untuk cabai. Ia berharap dalam beberapa hari ke depan kondisi bisa membaik.
“Semoga bisa terus ramai dan usaha ini bisa lebih maju,” harapnya.
Salah satu pelanggan penggilingan daging, Asfi Rifani, warga Banjarbaru, mengaku puas dengan layanan yang diberikan.
“Alhamdulillah pelayanannya cukup baik dan tempatnya bersih,” ujarnya usai menggiling dua kilogram daging untuk membuat bakso bagi anaknya.
Meski aktivitas ekonomi tetap berlangsung, para pelaku usaha kecil di Pasar Bauntung Batuah hanya bisa berharap tren ini tidak berlanjut, dan pada Iduladha mendatang, geliat ekonomi rakyat bisa kembali pulih.