PUBLIKAINDONESIA, BATULICIN – Malam Nisfu Syaban, momen istimewa dalam kalender Islam, menjadi waktu pembuka lembaran baru catatan amal bagi umat Islam.

Dalam tausiyah yang disampaikan di hadapan ASN Pemkab Tanah Bumbu di Pendopo Serambi Madinah pada Kamis (13/2/2025) pagi, Ustadz Abdul Hamid, S.Ag, MM, mengajak jamaah untuk memohon ampunan serta memperbaiki hubungan dengan Allah SWT.
Ustadz Abdul Hamid menjelaskan bahwa Nisfu Syaban, yang jatuh pada pertengahan bulan Syaban 1446 Hijriah dan bertepatan dengan 13 Februari 2025, memiliki makna penting sebagai titik balik catatan amal manusia.
“Dalam bahasa Arab, Nisfu berarti pertengahan. Malam ini memiliki makna penting karena menjadi pembukaan lembaran baru dalam catatan amal manusia,” ujarnya.
Beliau mengibaratkan catatan amal tahun sebelumnya sebagai laporan pertanggungjawaban (LPJ) yang harus diperiksa sebelum dibuka catatan baru untuk tahun 2025.
“Jika LPJ tahun sebelumnya belum selesai, maka akan ada konsekuensi di dunia maupun akhirat,” pungkasnya, menekankan bahwa keselamatan di dunia dan akhirat sangat bergantung pada amal perbuatan yang telah dicatat.
Sebagai persiapan menyambut pergantian tahun Hijriah, Ustadz Abdul Hamid mengingatkan umat Islam untuk segera menyelesaikan kewajiban yang tertunda, seperti utang puasa dan nazar, agar dapat memasuki malam Nisfu Syaban dengan hati yang bersih.
“Syariat mengajarkan bahwa kewajiban seperti ini sebaiknya diselesaikan sebelum malam Nisfu Syaban tiba,” tambahnya.
Malam penuh berkah ini juga dianjurkan sebagai waktu untuk memperbanyak ibadah, antara lain memperbanyak istighfar dan taubat, melaksanakan sholat malam (Qiyamullail), membaca Al-Qur’an, berpuasa sunnah, membaca surah Yasin sebanyak tiga kali, dan memperbanyak syahadat.
Ustadz Abdul Hamid mengajak umat Islam untuk merenungkan amal perbuatan selama setahun terakhir serta berdoa bagi diri sendiri, keluarga, dan orang-orang terdekat, karena malam Nisfu Syaban dipandang sebagai malam yang penuh rahmat dan pengampunan dari Allah SWT.
Di akhir tausiyah, beliau menyampaikan permohonan maaf atas kekurangan penyampaian tausiyah dan berharap agar semua yang hadir mendapatkan ridho dari Allah SWT.
“Jika ada kesalahan dalam menyampaikan tausiyah selama ini, saya memohon maaf dan ridho dari semuanya,” pungkasnya.
Melalui kegiatan tersebut, diharapkan setiap individu dapat mengutamakan ibadah dan meningkatkan keimanan, menyambut lembaran baru dengan semangat untuk memperbaiki diri dan mencapai keselamatan di dunia dan akhirat.