PUBLIKAINDONESIA.COM, MAKASSAR – Suasana di Kecamatan Tallo, Kota Makassar, mendadak mencekam! Bentrokan antar kelompok pemuda yang terjadi sejak beberapa hari terakhir, kini makin memanas hingga menyebabkan empat rumah dan satu mobil hangus terbakar.

Aksi brutal ini terjadi di sejumlah titik, mulai dari Jalan Kandea, Jalan 148, Jalan Lembo, hingga Jalan Layang. Diduga, penyebab bentrokan adalah konflik lama antar-kampung yang sudah berlangsung sejak era 1980-an.

Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, langsung turun ke lokasi bersama Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Arya Perdana dan Dandim 1408/Makassar Kolonel Inf Franki Susanto. Ia melakukan mediasi dan negosiasi guna mencari akar masalah sekaligus solusi damai.
“Saya sangat prihatin dengan kejadian ini. Tidak boleh ada lagi yang jadi korban karena ego kelompok. Keamanan lingkungan harus diperkuat,” tegas Munafri, Selasa (23/9/2025).
Melihat kondisi di lapangan yang masih panas, Munafri menginstruksikan 40 personel Satpol PP untuk siaga penuh dan bergantian menjaga lokasi bentrok, bekerja sama dengan Polsek dan Koramil setempat. Posko penjagaan bersama juga akan segera didirikan di titik-titik rawan konflik.
Meski tidak ada korban jiwa, pemerintah kota memastikan bantuan darurat segera disalurkan kepada warga yang kehilangan tempat tinggal, termasuk pendirian posko pengungsian sementara.
Sementara itu, Kapolrestabes Makassar menegaskan pihaknya akan mengambil langkah tegas dan terukur untuk mengusut tuntas dalang di balik kerusuhan ini.
“Kami sudah petakan titik simpul yang jadi tempat berkumpul para pelaku. Posko pengamanan akan dibangun. Pelaku akan kami kejar dan jika tertangkap, akan kami umumkan,” ungkap Kombes Arya.
Ia menyebut, tawuran kali ini melibatkan kelompok dari Jalan 148 dan Jalan Layang, meski titik lain terus diantisipasi oleh aparat gabungan, termasuk dukungan tambahan dari Brimob, Polres, dan Satpol PP.
Arya mengakui bentrokan ini bukan hal baru. Konflik antar lorong yang sudah terjadi puluhan tahun masih belum tuntas.
“Kami akan coba mempertemukan dua pihak ini. Masalahnya sepele, hanya beda lorong, tapi efeknya luar biasa,” katanya.
Saat ini, proses penyelidikan dan pendalaman masih berlangsung, termasuk siapa dalang dan provokator utama dalam kerusuhan tersebut.

