PUBLIKAINDONESIA.COM, MARTAPURA–Kasus dugaan keracunan program Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Banjar terus menyita perhatian. Hingga Kamis malam (9/10/2025), jumlah korban yang menjalani perawatan di RSUD Ratu Zaleha Martapura tercatat mencapai 58 anak.

Padahal sebelumnya, data awal yang beredar di grup relawan emergency hanya menyebutkan 10 siswa mengalami keracunan. Namun, kondisi terus berkembang cepat.

Sore harinya, Dandim 1006/Banjar Letkol Inf Bambang Prasetyo Prabujaya mengonfirmasi bahwa 33 siswa telah dirawat, tiga di antaranya sudah diperbolehkan pulang.
Kini, hingga malam berita ini diterbitkan, jumlah korban terus bertambah dan suasana di depan IGD RSUD Ratu Zaleha terlihat semakin ramai.
Orang tua datang silih berganti, beberapa tampak panik mengantar anak mereka yang mulai mengalami mual, muntah, pusing, dan nyeri perut hebat.
Seluruh tenaga medis rumah sakit dikerahkan untuk memberikan penanganan intensif. Bahkan, salah satu kepala sekolah dilaporkan ikut menjadi korban dan tengah menjalani perawatan.
> “Per malam ini, sudah 58 siswa dirawat karena diduga keracunan MBG. Kami juga sudah menyiapkan opsi tempat tambahan seperti RS Pelita Insani, serta Puskesmas Martapura I dan II jika daya tampung RS Ratu Zaleha sudah penuh,” ungkap Letkol Inf Bambang Prasetyo Prabujaya, Komandan Kodim 1006/Banjar, kepada wartawan.
Sementara itu, Kapolres Banjar AKBP Dr. Fadli memastikan bahwa penyelidikan mendalam terus dilakukan untuk mencari sumber pasti penyebab kejadian ini.
> “Sampel makanan sudah kami amankan. Berdasarkan keterangan medis, **jumlah pasien masih bisa bertambah** karena sebagian gejalanya muncul beberapa jam setelah konsumsi,” jelas AKBP Fadli
Hingga malam ini, situasi di RSUD Ratu Zaleha masih sibuk. Tim petugas medis terus bekerja tanpa henti menangani korban yang terus berdatangan. Pemerintah daerah dan aparat terkait kini bergerak cepat memastikan seluruh siswa mendapat perawatan optimal.

