PUBLIKAINDONESIA.COM, PARINGIN – Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Kabupaten Balangan resmi meluncurkan program Pangan Sehat B2SA (Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman) dengan tema unik: “Kenyang Tidak Harus Nasi”. Acara launching berlangsung meriah di halaman kantor DKP3 Balangan dengan menghadirkan berbagai pangan lokal sebagai alternatif sumber energi.
Dalam program ini, masyarakat diajak mengenal sekaligus mencoba aneka bahan pangan lokal seperti jagung, singkong, kentang, sagu, talas, hingga pisang, yang bisa menjadi pilihan sehat selain nasi.
Kepala Bidang Ketahanan DKP3 Balangan, Dewi Diniati, menegaskan pentingnya mengubah pola pikir masyarakat agar tidak selalu bergantung pada beras.
“Melalui gerakan B2SA, kami ingin mengajak masyarakat sadar bahwa kenyang tidak harus nasi. Banyak pangan lokal yang tidak kalah bergizi dan bisa memperkuat kemandirian pangan daerah,” ujarnya.
Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Kabupaten Balangan resmi meluncurkan program Pangan Sehat Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman (B2SA) dengan mengusung tema “Kenyang Tidak Harus Nasi” / PUBLIKAINDONESIA.COM
Menurut Dewi, diversifikasi pangan adalah kunci menghadapi tantangan ketahanan pangan di masa depan. Selain menyehatkan tubuh, konsumsi pangan lokal juga membantu para petani memasarkan hasil panennya.
“Kalau masyarakat terbiasa makan singkong, jagung, atau talas, maka ketahanan pangan Balangan akan semakin kuat, karena kita tidak terlalu bergantung pada beras,” tambahnya.
Dewi berharap program ini tidak hanya berhenti di acara launching, tetapi benar-benar diterapkan dalam kehidupan sehari-hari baik di rumah tangga, sekolah, maupun tempat kerja.
“Ini bukan sekadar seremonial, tapi ajakan nyata untuk mengubah pola pikir dan kebiasaan makan. Dengan begitu, masyarakat Balangan bisa lebih sehat sekaligus mandiri pangan,” tutupnya.