PUBLIKAINDONESIA.COM, JAKARTA – Meski kewenangan perencanaan Ibu Kota Nusantara (IKN) kini resmi berada di tangan Otorita IKN, Kementerian Pekerjaan Umum (PU) memastikan proyek-proyek infrastruktur yang sudah dikontrakkan sebelumnya tetap dilanjutkan hingga tuntas.

Hal itu ditegaskan oleh Menteri PU, Dody Hanggodo, saat ditemui di kantor Kementerian PU.

“Tetap kami selesaikan. PR kami yang belum selesai, diselesaikan,” ujarnya.
Menurut Dody, pihaknya hanya menyelesaikan proyek yang telah ditetapkan dalam skema Kontrak Tahun Jamak atau Multi Years Contract (MYC). Sementara untuk perencanaan baru dan strategi ke depan, kini sepenuhnya dikendalikan oleh Otorita IKN.
“Secara desain keseluruhan kan sudah ada Otorita. Mereka yang akan menerjemahkan isi Perpres. Kami fokus menyelesaikan sisa proyek yang masih jadi tanggung jawab,” jelasnya.
🏗️ Proyek-Proyek Strategis Tetap Jalan
Adapun beberapa proyek prioritas yang masih digarap Kementerian PU mencakup:
- Pembangunan Istana Wakil Presiden
- Masjid Negara
- Hunian untuk ASN
- Jalan Tol Balikpapan–IKN
Seluruh proyek tersebut ditargetkan rampung pada akhir 2025, sebagai bagian dari tahap awal pengoperasian IKN.
📌 IKN Jadi Prioritas Nasional
Pembangunan IKN terus menjadi sorotan pemerintah pusat. Dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 79 Tahun 2025 tentang Pemutakhiran Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2025, disebutkan bahwa percepatan pembangunan IKN merupakan prioritas nasional.
Ditargetkan, IKN akan berfungsi penuh sebagai ibu kota politik pada tahun 2028, menggantikan DKI Jakarta yang selama ini memegang peran tersebut.
👥 ASN Mulai Dipindah Bertahap
Sebagai langkah awal, pemerintah memperkirakan akan memindahkan antara 1.700 hingga 4.100 Aparatur Sipil Negara (ASN) ke IKN dalam beberapa tahun ke depan. Pemindahan ini akan disesuaikan dengan penyediaan infrastruktur dasar yang terus dibangun secara bertahap.
Meski tongkat komando pembangunan sudah berpindah ke Otorita IKN, Kementerian PU tetap jadi garda depan dalam merampungkan proyek-proyek strategis yang telah dikontrakkan. Semua demi memastikan ibu kota baru Indonesia benar-benar siap menyambut masa depan.
