PUBLIKAINDONESIA.COM, BANJARMASIN – Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan melalui Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) siap menggelar Job Fair 2025 pada 15–17 Juli 2025 mendatang di Gedung Sultan Suriansyah, Kayutangi, Kota Banjarmasin.

Kepala Disnakertrans Kalsel, Irfan Sayuti, menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari strategi pemerintah daerah dalam menjembatani pencari kerja dengan dunia usaha dan industri (DUDI).

“Job Fair ini bukan sekadar agenda tahunan, tapi merupakan upaya konkret untuk menekan angka pengangguran dan mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis ketenagakerjaan,” ujar Irfan.
Sementara itu, Kepala Bidang Pembinaan Pelatihan Produktivitas dan Penempatan Tenaga Kerja Disnakertrans Kalsel, Indah Fajarwati, menjelaskan bahwa persiapan kegiatan telah dilakukan sejak beberapa bulan lalu. Pihaknya berhasil melampaui target dengan menggaet 52 perusahaan, dari target awal 40 perusahaan, yang siap membuka 1.881 lowongan kerja.
“Pelaksanaan Job Fair di bulan Juli ini juga mempertimbangkan momen kelulusan pelajar dan mahasiswa, sehingga dapat menyerap tenaga kerja baru lebih optimal,” jelas Indah.
Tiga klasifikasi lowongan kerja akan dihadirkan, yaitu:
-
Lowongan kerja lokal (Kalimantan Selatan),
-
Lowongan kerja nasional (akses melalui platform Siap Kerja),
-
Lowongan kerja luar negeri (penempatan tenaga kerja migran).
Sebagai langkah koordinasi teknis, Disnakertrans Kalsel juga telah mengadakan technical meeting secara hybrid (luring dan daring) yang melibatkan perusahaan peserta, Balai Latihan Kerja, Kamar Dagang dan Industri (KADIN), dan BPJS Ketenagakerjaan.
“Setiap perusahaan akan menempati satu booth untuk menyampaikan informasi langsung kepada pencari kerja terkait kualifikasi dan posisi yang dibutuhkan,” imbuh Indah.
Selain bursa kerja, acara ini juga dirangkaikan dengan Naker Festival, yang akan menyajikan informasi seputar layanan ketenagakerjaan, pelatihan kerja, dan pengembangan keterampilan masyarakat.
Job Fair 2025 diharapkan menjadi momentum penting untuk memperkuat konektivitas antara tenaga kerja dan dunia usaha serta mendorong penurunan tingkat pengangguran terbuka di Kalimantan Selatan.