PUBLIKAINDONESIA.COM, JAKARTA – Langkah besar dalam memperkuat pertahanan nasional tengah ditempuh Indonesia. Kementerian Pertahanan (Kemhan) mengonfirmasi bahwa dua aset strategis akan segera mendarat di Tanah Air: pesawat angkut berat Airbus A400M dan jet tempur canggih Dassault Rafale.

Menurut Kepala Biro Hubungan Masyarakat Kemhan, Brigadir Jenderal Frega Wenas Inkiriwang, pengiriman dilakukan secara bertahap. Airbus A400M dijadwalkan tiba pada akhir 2025, sementara pengiriman jet Rafale akan dimulai awal 2026.

“Pengadaan alat utama sistem pertahanan ini bukan sekadar menambah kekuatan militer, tapi juga bagian dari strategi menjaga stabilitas dan perdamaian kawasan,” tegas Frega.
✈️ Tidak Hanya Kuat, Tapi Juga Damai
Brigjen Frega menegaskan bahwa Indonesia tidak ingin menjadi negara yang rawan konflik seperti beberapa kawasan lain. Sebaliknya, penguatan pertahanan justru ditujukan untuk menjaga kedamaian, kedaulatan, dan keutuhan wilayah NKRI.
“Kita ingin Indonesia tetap damai, stabil, dan aman. Tapi fondasi pertahanan harus kuat agar pembangunan bisa berjalan tanpa gangguan dari dalam maupun luar negeri,” ujarnya.
🛡️ Bagian dari Program Modernisasi Pertahanan
Kedatangan A400M dan Rafale merupakan bagian dari program modernisasi pertahanan nasional jangka panjang. Kementerian Pertahanan menandatangani kontrak pengadaan melalui kerja sama strategis dengan produsen global, yang memang membutuhkan waktu dalam hal produksi dan pengiriman.
Brigjen Frega menyebut bahwa proyek ini tak berdiri sendiri. Kemhan juga bekerja sama dengan sejumlah kementerian dan lembaga lain untuk mewujudkan “Sabuk Keamanan Nasional” konsep strategis yang menjamin stabilitas jangka panjang.
“Pertahanan yang kokoh adalah fondasi kesejahteraan. Ketika negara aman, rakyat bisa menikmati kemakmuran tanpa khawatir akan ancaman apa pun,” pungkasnya.

