PUBLIKAINDONESIA.COM, JAKARTA – Gebrakan besar datang dari sektor pertahanan Indonesia! Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) secara resmi menyetujui rencana pendanaan lewat pinjaman luar negeri untuk akuisisi kapal induk Giuseppe Garibaldi (C-551) dari Angkatan Laut Italia.

Keputusan yang disahkan pada 19 September 2025 ini menjadi tonggak sejarah baru dalam perjalanan kekuatan militer Indonesia, terutama dalam memperkuat proyeksi kekuatan laut (naval power projection) di kawasan Asia Tenggara dan Pasifik.

Kepala Staf TNI Angkatan Laut, Laksamana Muhammad Ali, membenarkan rencana strategis tersebut. Ia menegaskan bahwa Giuseppe Garibaldi bakal menjadi kapal induk pertama milik Indonesia sebuah lompatan besar yang akan menaikkan status Indonesia ke jajaran elite negara-negara pengoperasi kapal induk.
Sebagai informasi, kapal ini sebelumnya aktif dalam armada Italia dan resmi dipensiunkan pada 2024, seiring masuknya kapal serbu amfibi modern ITS Trieste ke jajaran armada utama Angkatan Laut Italia.
Menariknya, paket akuisisi ini berpotensi mencakup pesawat tempur AV-8B Harrier II jet tempur legendaris dengan kemampuan lepas landas dan mendarat secara vertikal (STOVL). Italia diketahui memiliki 30 unit Harrier II yang bisa menjadi bagian dari kesepakatan transfer.
Langkah ini semakin konkret setelah mendapat momentum besar dalam pameran Indodefence 2025 di Jakarta, Juni lalu. Saat itu, Mauro Manzini, Sales Director Fincantieri – Naval Business Unit, mempresentasikan proposal resmi kepada jajaran Kementerian Pertahanan RI.
Jika kesepakatan final tercapai, Indonesia tidak hanya akan memperkuat pertahanan laut, tapi juga membuka era baru dalam strategi militer dengan kapal induk sebagai pusat kekuatan maritim nasional.
