PUBLIKAINDONESIA.COM, BANJARBARU – Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Pemprov Kalsel) terus tancap gas membangun infrastruktur strategis di wilayah pesisir. Salah satu proyek prioritas yang sedang digarap adalah Jalan Lintas Tengah Pulau Laut di Kabupaten Kotabaru sepanjang 95 kilometer.

Lewat Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), proyek ini jadi bagian penting dari visi besar Kalsel sebagai Gerbang Ibu Kota Nusantara (IKN). Tak hanya itu, jalur ini juga diharapkan bisa menghapus keterisolasian wilayah Pulau Laut yang selama ini terpisah akses daratnya.

“Jalan ini adalah proyek strategis. Selain menghubungkan antarwilayah, nantinya akan terkoneksi juga dengan pembangunan Jembatan Pulau Laut,” ujar Plt Kepala Dinas PUPR Kalsel, Yasin Toyib, Rabu (1/10/2025).
💰 APBD + APBN, Sinergi untuk Infrastruktur Masa Depan
Pembangunan dilakukan secara bertahap dengan skema pembiayaan sharing antara APBD dan APBN. Pemerintah pusat telah menggelontorkan Rp200 miliar dari APBN untuk membangun 40 km jalan, sementara Pemprov Kalsel menyuntikkan Rp350 miliar dari APBD untuk mendukung kelanjutan proyek ini.
Meski sempat dihadang cuaca ekstrem, Yasin memastikan progres di lapangan tetap on track. Ia meminta para kontraktor tetap sigap dan antisipatif, terutama saat cuaca mulai tidak menentu.
“Tahun ini sudah mulai terlihat hasilnya. Jalan ini bukan cuma membuka akses, tapi akan jadi urat nadi pertumbuhan ekonomi baru, khususnya di wilayah Kotabaru, Batulicin, dan sekitarnya,” jelasnya.
🚜 Potensi Besar: Dari Pariwisata, Pertanian hingga Industri
Dengan selesainya proyek ini di akhir 2025 mendatang, pemerintah optimistis akan muncul pusat-pusat ekonomi baru, terutama di sektor pertanian, pariwisata, dan industri lokal. Jalan ini akan menjadi penghubung vital, sekaligus pendukung logistik bagi wilayah pesisir selatan Kalsel.
Jalan Lintas Tengah Pulau Laut bukan hanya sekadar proyek beton dan aspal. Ia adalah bagian dari transformasi Kalsel menuju masa depan: lebih terkoneksi, lebih kompetitif, dan lebih maju.
