PUBLIKAINDONESIA.COM – Carlo Ancelotti resmi memulai kiprahnya sebagai pelatih timnas Brasil dengan membawa perubahan signifikan pada skuadnya di babak Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Dalam dua laga penting melawan Ekuador pada 5 Juni dan Paraguay pada 10 Juni, sang pelatih memutuskan untuk tidak memasukkan nama Neymar, yang selama ini menjadi ikon dan motor serangan tim Samba.
Keputusan ini diambil karena Neymar belum sepenuhnya fit dan belum pernah memperkuat Brasil sejak Oktober 2023.
Absennya Neymar menandai babak baru bagi tim nasional Brasil, yang kini mulai menatap masa depan tanpa sang megabintang.
Ancelotti memanggil total 25 pemain untuk dua pertandingan ini, dengan komposisi yang mengandalkan para bintang muda dan pengalaman dari berbagai klub top Eropa dan Brasil.
Di bawah mistar gawang, ada nama-nama seperti Alisson (Liverpool), Bento (Al Nassr), dan Hugo Souza (Corinthians). Lini belakang diperkuat bek-bek andal seperti Marquinhos (PSG), Danilo (Flamengo), serta Carlos Augusto (Inter Milan).
Sementara di lini tengah, Casemiro (Manchester United) dan Bruno Guimaraes (Newcastle) menjadi andalan untuk mengatur ritme permainan.
Sektor penyerangan menampilkan deretan talenta seperti Vinicius Junior (Real Madrid), Gabriel Martinelli (Arsenal), dan Raphinha (Barcelona).
Dengan skuad yang segar dan penuh potensi ini, Brasil berambisi meneruskan tradisi dominasi mereka di kancah sepak bola dunia.
Namun, keputusan untuk meninggalkan Neymar yang belum pulih sepenuhnya bisa jadi pertanda era baru, di mana tim Samba mulai membangun kekuatan tanpa ketergantungan pada sang bintang.