PUBLIKAINDONESIA.COM, KALBAR – Temuan mengejutkan sekaligus menjanjikan datang dari Kalimantan Barat. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkap bahwa wilayah ini menyimpan potensi besar bahan baku nuklir, yakni uranium dan thorium, dengan total cadangan mencapai 24.112 ton. Temuan tersebut menjadikan Kalbar sebagai salah satu wilayah strategis dalam pengembangan energi nuklir nasional.

Berdasarkan data dalam Atlas Geologi Sumber Daya Mineral dan Energi milik Kementerian ESDM, kandungan uranium dan thorium ini terkonsentrasi di wilayah Kabupaten Melawi. Potensi ini dinilai sangat mendukung rencana pemerintah dalam mewujudkan transisi energi bersih, termasuk rencana ambisius pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN).

“Kalbar memiliki potensi energi yang sangat beragam, mulai dari tenaga air, biomassa, batu bara, hingga uranium dan thorium. Ini semua bisa dimanfaatkan untuk mendukung ketahanan energi nasional,” demikian pernyataan resmi dari pihak Kementerian ESDM.
Sebagai langkah konkret, pemerintah telah menyiapkan pembangunan PLTN berkapasitas awal 250 megawatt (MW), yang direncanakan mulai dibangun pada 2027 dan ditargetkan beroperasi pada 2032. Lokasinya diprioritaskan di wilayah Sumatera dan Kalimantan, dengan Kalbar menjadi kandidat utama karena kekayaan sumber daya nuklir yang dimilikinya.
Pengembangan PLTN ini menjadi bagian dari upaya nasional untuk mencapai target net zero emission pada 2060, sekaligus mengurangi ketergantungan terhadap energi fosil. Energi nuklir dinilai sebagai solusi strategis karena memiliki emisi karbon yang sangat rendah, serta kemampuan memasok energi dalam jumlah besar secara stabil dan berkelanjutan.
Dengan adanya temuan ini, Kalbar kini bukan hanya menjadi lumbung energi tradisional, tetapi juga berpotensi menjadi pionir energi nuklir nasional. Pemerintah pun diharapkan dapat mengelola potensi besar ini dengan hati-hati dan bertanggung jawab, mengingat karakteristik uranium yang strategis dan sensitif dalam aspek keamanan serta lingkungan.