PUBLIKAINDONESIA.COM, MARTAPURA – Sebuah kolaborasi penuh makna terjadi di Desa Dalam Pagar, Martapura. Yayasan Majelis Arsyadi menerima bantuan 20 unit kolam bioflok dan 5.000 bibit ikan nila dari Kapolda Kalimantan Selatan, Irjen Pol Rosyanto Yuda Hermawan, yang bekerja sama dengan PT Hasnur. Bantuan tersebut diserahkan secara simbolis pada Kamis pagi (2/10/2025), di halaman Yayasan Li Aqman.

Penyerahan dilakukan langsung oleh Kapolda Kalsel kepada Tuan Guru H Ahmad Zaini Zein, selaku Ketua Yayasan Majelis Arsyadi, dan disaksikan oleh Bupati Banjar H Saidi Mansyur, tokoh ulama, Forkopimda, hingga masyarakat setempat.

“Bantuan ini mencerminkan sinergi nyata antara institusi keamanan, dunia usaha, dan masyarakat dalam mendukung ketahanan pangan dan pemberdayaan ekonomi lokal,” ujar Saidi dalam sambutannya.
🎯 Kolaborasi Hebat Demi Kesejahteraan Warga
Bupati Banjar menyampaikan apresiasi tinggi atas inisiatif tersebut dan berharap program ini dikelola dengan berkelanjutan di bawah kepemimpinan Tuan Guru H Ahmad Zaini Zein.
“Dengan kolaborasi spiritual, sosial, dan dukungan dari semua sektor, saya yakin Banjar akan semakin mandiri dan berdaya saing,” lanjutnya.
Pemerintah Kabupaten Banjar, tambahnya, siap mendukung program serupa yang langsung menyentuh kebutuhan masyarakat.
🐟 Teknologi Bioflok: Solusi Modern untuk Ketahanan Pangan
Kapolda Kalsel, Irjen Pol Rosyanto, menjelaskan bahwa teknologi bioflok merupakan sistem budidaya ikan yang efisien, ramah lingkungan, dan cocok diterapkan di lahan terbatas.
“Kolam ini bukan hanya tempat budidaya, tapi juga simbol kolaborasi dan keberkahan. Semoga membawa dampak nyata dan menjadi amal jariyah bagi kita semua,” ujarnya.
Teknologi ini diharapkan mampu meningkatkan produktivitas perikanan lokal serta membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat sekitar yayasan.
Bantuan kolam bioflok dan ribuan bibit ikan ini menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi antara institusi, swasta, dan masyarakat bisa menjadi motor perubahan. Di tengah tantangan pangan dan ekonomi, langkah kecil seperti ini berpotensi membawa dampak besar.
