PUBLIKAINDONESIA.COM, JAKARTA – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Barito Kuala, Kalimantan Selatan, terus tancap gas memperkuat arah pembangunan wilayah. Melalui keikutsertaan dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Lintas Sektor bersama Direktorat Jenderal Tata Ruang Kementerian ATR/BPN, Pemkab Batola berupaya menyelaraskan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dengan kebijakan pembangunan nasional dan provinsi.

Rakor yang digelar pada Rabu (5/11/2025) ini menjadi langkah penting bagi Barito Kuala untuk memastikan tata ruangnya benar-benar terencana, terpadu, dan berwawasan lingkungan.

Bupati Barito Kuala, H. Bahrul Ilmi, hadir langsung bersama Wakil Bupati Herman Susilo, Ketua DPRD Ayu Dyan Lilian Sari Wiryono, Sekda H. Zulkipli Yadi Noor, dan jajaran pimpinan SKPD terkait. Formasi lengkap ini menunjukkan keseriusan Pemkab Batola dalam mendorong pembangunan yang berkelanjutan dan terarah.
🌊 Sungai Barito Disiapkan Jadi Kawasan Industri Strategis
Dalam paparannya, Bupati Bahrul Ilmi menegaskan bahwa tata ruang Barito Kuala akan diarahkan untuk mendukung pembangunan ekonomi hijau dan berkelanjutan. Salah satu fokus utamanya adalah mengoptimalkan potensi besar yang dimiliki Sungai Barito.
“Alhamdulillah, saya berkesempatan memaparkan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Barito Kuala kepada Direktur Jenderal Tata Ruang. Dalam kesempatan ini, saya juga menyampaikan potensi besar Sungai Barito yang dapat dikembangkan sebagai kawasan industri di pinggiran sungai,” ujar Bahrul melalui unggahan di akun Instagram resminya, @hajibahrulilmibatola.
Menurut Bupati, Sungai Barito berpeluang besar menjadi pusat industri baru di Kalimantan Selatan, mulai dari industri perkapalan, perbaikan kapal, hingga pabrik penunjang logistik dan bahan baku.
Dengan memanfaatkan sungai sebagai jalur transportasi alami, pengolahan bahan baku bisa dilakukan langsung di Barito Kuala, tanpa harus mengirim ke kota besar seperti Jakarta atau Surabaya.
⚙️ Dampak Ekonomi: Lapangan Kerja dan Efisiensi Produksi
Langkah strategis ini diyakini akan membuka peluang besar bagi masyarakat setempat. Selain menciptakan lapangan kerja baru, pembangunan kawasan industri sungai juga akan meningkatkan efisiensi ekonomi dan pendapatan daerah.
“Semoga langkah ini menjadi awal kemajuan baru bagi Barito Kuala yang lebih sejahtera dan mandiri,” harap Bupati Bahrul.
🧭 Momentum Penting Tata Ruang untuk Masa Depan Batola
Rakor lintas sektor ini diharapkan menjadi momentum penting bagi Barito Kuala dalam memperkuat kebijakan tata ruang yang sinkron dengan arah pembangunan nasional.
Namun, lebih dari itu, Pemkab Batola ingin memastikan bahwa setiap kebijakan pembangunan berakar pada potensi lokal dan membawa manfaat langsung bagi masyarakat.
Dengan visi tersebut, Barito Kuala tak hanya ingin menjadi wilayah yang tumbuh, tapi juga berkembang secara berkelanjutan dan mandiri menjadikan Sungai Barito bukan sekadar jalur air, tetapi urat nadi ekonomi baru Kalimantan Selatan.

