PUBLIKAINDONESIA.COM, JAKARTA – Drama hukum Ammar Zoni tampaknya belum juga berakhir. Di tengah proses pemindahannya ke Lapas Nusakambangan, muncul babak baru yang tak kalah mengejutkan: dugaan pemerasan Rp300 juta yang menyeret nama sang aktor di balik jeruji besi.

Kabar ini bukan sekadar desas-desus. Pengacara Ammar, Jon Mathias, secara blak-blakan membenarkan adanya dugaan permintaan uang dalam jumlah besar yang ditulis langsung oleh Ammar dalam surat pribadinya kepada Ustaz Derry Sulaiman.

“Ya kalau dari kronologi itu (di dalam surat), iya. Itu ada,” ungkap Jon Mathias, Jumat (17/10/2025).
💸 Uang atau Naik Kasus: Ancaman di Balik Tanda Tanya
Menurut Jon, permintaan uang itu datang dengan ancaman terselubung jika uang tak diberikan, maka status hukum Ammar akan “naik tingkat”.
Sebuah situasi yang menempatkan aktor 7 Manusia Harimau itu dalam posisi serba salah.
“Ada permintaan itu ya setelah di-BAP katanya harus kasih sekian. Kalau enggak dikasih, akan dinaikkan,” beber sang pengacara.
Lebih janggal lagi, kasus yang menjerat Ammar disebut sempat “tidur” selama hampir 10 bulan sejak Januari 2025 sebelum tiba-tiba kembali diangkat besar-besaran di publik.
Skenarionya, kata Jon, bisa jadi berbeda jika saja permintaan uang tersebut benar-benar dipenuhi.
“Kalau dikasih ya mungkin enggak dinaikkan. Tapi Ammar ini kan orang enggak punya apa-apa,” ujarnya.
⚖️ Bukan Bandar, Cuma Jadi Kambing Hitam?
Tudingan bahwa Ammar Zoni adalah “bandar besar” juga dibantah keras oleh pihak kuasa hukum.
Jon Mathias menantang aparat untuk membuktikannya melalui penyelidikan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) metode yang biasa digunakan untuk melacak aliran dana dalam kasus narkotika besar.
“Harusnya ditengok dong aliran dananya. Freddy Budiman dulu saja diselidiki rekeningnya, jadi ketahuan arus uangnya. Lah ini Ammar orang enggak punya uang, dari mana dibilang bandar?” tegas Jon.
Menurutnya, tuduhan itu tidak masuk akal jika melihat kondisi ekonomi Ammar yang jauh dari kategori “pemodal besar”.
🧩 Surat dari Balik Jeruji
Isu pemerasan ini pertama kali muncul setelah beredarnya surat tulisan tangan Ammar kepada Ustaz Derry Sulaiman.
Dalam surat itu, Ammar mencurahkan isi hatinya tentang tekanan yang ia hadapi di dalam tahanan, termasuk dugaan permintaan uang yang kini menjadi sorotan publik.
Surat itu kini menjadi “senjata utama” tim kuasa hukum di pengadilan. Mereka yakin, kebenaran isi surat tersebut akan membuka tabir yang selama ini tertutup rapat.
“Ini salah satu bukti penting. Kami akan ungkap di persidangan nanti,” tegas Jon Mathias.
🔥 Kasus yang Terus Menggelinding
Drama Ammar Zoni kini tak lagi hanya tentang pelanggaran hukum, tapi juga soal potensi permainan di balik proses hukum itu sendiri.
Publik pun mulai bertanya-tanya: apakah ini murni kasus hukum, atau ada “cerita lain” yang selama ini disembunyikan?
Yang jelas, perjalanan hukum Ammar Zoni kini memasuki babak paling panas — antara kebenaran dan ketidakadilan, antara nama baik dan stigma publik.
Dan seperti banyak kisah besar lain di dunia selebriti, kebenaran tampaknya baru akan benar-benar terlihat di ruang sidang nanti.

