MARTAPURA, PUBLIKAINDONESIA– Bank Sampah Sekumpul Martapura terus mendorong pemanfaatan platform digital dalam pengelolaan sampah melalui aplikasi “Mysmash”. Aplikasi ini sudah diperkenalkan sejak 2016, namun kini kembali dikembangkan secara lebih serius pada 2025 guna meningkatkan kesadaran dan kemudahan masyarakat dalam mengelola sampah.

Hal ini disampaikan Direktur Bank Sampah Sekumpul, Dewi Heldayati, dalam sesi talkshow Bakisah (Bijak Kelola Sampah) di Radio Suara Banjar, Kamis (12/6/2025) pagi.
“Aplikasi Mysmash memudahkan masyarakat untuk mencari bank sampah terdekat, mengajukan penjemputan sampah, melihat saldo tabungan sampah, hingga menjual hasil kerajinan berbahan daur ulang. Fitur-fiturnya lengkap dan sangat relevan dengan kebutuhan masyarakat saat ini,” jelas Dewi.
Menurutnya, aplikasi ini juga menjadi sarana penting untuk mencatat dan memantau pergerakan sampah secara digital, sehingga bermanfaat bagi pemerintah daerah dalam pengambilan kebijakan berbasis data.
“Tahun ini kami akan input semua data bank sampah binaan ke dalam aplikasi Mysmash. Warga Martapura dan Banjarbaru nantinya bisa mengetahui lokasi bank sampah terdekat dan memanfaatkan layanan jemput sampah secara sistematis,” tambahnya.
Dewi menekankan pentingnya peran generasi muda, terutama Gen Z, dalam mendukung gerakan pengelolaan sampah melalui pendekatan digital. Sosialisasi penggunaan aplikasi Mysmash pun terus dilakukan kepada para nasabah dan komunitas pemuda.
“Dengan jumlah penduduk usia muda yang besar, ini adalah momen penting untuk membangun kesadaran dan tanggung jawab terhadap lingkungan. Kami terus mendorong mereka untuk mendownload aplikasi dan terlibat aktif,” ujar Dewi.
Lebih lanjut, Dewi menjelaskan bahwa Mysmash juga dapat mencatat secara akurat jumlah dan jenis sampah yang dikelola, sehingga data tersebut dapat dijadikan acuan dalam pengambilan kebijakan pengelolaan lingkungan yang lebih efektif.
“Siapa pun bisa menggunakan aplikasi Mysmash. Jika ingin menabung sampah atau meminta layanan jemput, tinggal hubungi Bank Sampah Sekumpul melalui aplikasi. Ini akan mempermudah komunikasi dan operasional,” tutup Dewi.
Dengan pemanfaatan teknologi ini, Bank Sampah Sekumpul berharap sistem pengelolaan sampah berbasis digital dapat berkembang pesat dan menjangkau lebih banyak lapisan masyarakat.