PUBLIKAINDONESIA.COM, PELAIHARI – Banjir bandang melanda wilayah Kecamatan Bajuin, Kabupaten Tanah Laut, pada Sabtu, 28 Juni 2025, menyebabkan kerusakan signifikan pada permukiman warga dan fasilitas wisata di Desa Sungai Bakar.

Bencana ini dipicu oleh hujan berintensitas tinggi di kawasan pegunungan yang menyebabkan sungai meluap, membawa serta material lumpur dan potongan kayu hingga menghantam pemukiman di RT 3 dan RT 5 Desa Sungai Bakar.

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tanah Laut, total terdapat 12 rumah terdampak, dengan rincian satu rumah rusak berat, satu rumah rusak sedang, dan sepuluh rumah lainnya terdampak banjir.
Di RT 5, delapan rumah mengalami kerusakan, termasuk rumah Aris Suplani yang rusak berat dan Syamsudin yang mengalami kerusakan sedang. Sementara enam warga lainnya, yakni Sapiah, Wahyuni, Riduansyah, Parhani, Slamet, dan Ijai, juga tercatat sebagai korban terdampak.
Sedangkan di RT 3, empat rumah terdampak milik warga atas nama Haderan, Bahrudin, Makriansyah, dan Syamsudin.
Tak hanya permukiman, banjir juga meluluhlantakkan area wisata lokal. Lima warung di objek wisata Pemandian Batuah dan lima warung di Lembah Bajuin rusak berat, beberapa di antaranya bahkan dilaporkan hanyut terbawa arus deras.
Sebagai respon cepat, Pemerintah Kabupaten Tanah Laut melalui Dinas Sosial (Dinsos) dan BPBD Tala mulai menyalurkan bantuan pada Minggu pagi, 29 Juni 2025.
Sebanyak 12 paket bantuan logistik berupa makanan dan kebutuhan sandang didistribusikan kepada warga terdampak, masing-masing 8 paket untuk RT 5 dan 4 paket untuk RT 3.
“Bantuan ini merupakan arahan langsung dari Bupati Tanah Laut, Bapak Rahmat Trianto,” ungkap Wahyu Juari Sulistiono, Sub Koordinator Bencana Alam dan Sosial Dinsos Tala.
Kepala Desa Sungai Bakar, Hadran, menyampaikan apresiasi atas gerak cepat pemerintah daerah. Ia menyebut bantuan yang diberikan cukup membantu warga dalam beberapa hari ke depan.
“Alhamdulillah, bantuannya cukup. Masyarakat kami senang dan merasa diperhatikan,” katanya.
Ia juga menambahkan bahwa Bupati Tala telah meninjau langsung lokasi terdampak dan berkomitmen melakukan perbaikan infrastruktur, termasuk peninggian siring di kawasan wisata Pemandian Batuah.
Meski banjir menyebabkan kerusakan, akses jalan masih dapat dilalui kendaraan roda dua dan empat. Menurut Kepala Desa Hadran, banjir hanya berlangsung sekitar dua jam dan mulai surut pada sore harinya.
“Sekarang aktivitas masyarakat sudah normal. Warga juga sudah mulai membersihkan rumah dari lumpur yang terbawa arus,” jelasnya.
Pemerintah daerah terus memantau kondisi di lapangan dan berupaya memulihkan infrastruktur serta memastikan kebutuhan dasar warga terdampak tetap terpenuhi.