PUBLIKAINDONESIA.COM, BANJARBARU – Siapa sangka, dari keramaian lomba domino dalam rangka peringatan HUT ke-80 Republik Indonesia, muncul sosok tak terduga.

Intan, perempuan asal Banjarbaru, berhasil mencuri perhatian sekaligus menorehkan kemenangan manis di Café Titik Teras, Minggu (17/8/2025) malam.

Dari 64 peserta yang berasal dari Banjarbaru, Martapura hingga Banjarmasin, Intan tampil bak permata yang bersinar.
Di meja grand final, ia menghadapi tiga lawan laki-laki. Permainan yang penuh strategi itu berakhir dramatis ketika Intan menurunkan kartu pamungkas: Apolo alias ceki palang balak kosong kartu legendaris yang di Kalimantan kerap disebut “Ratus”.
Kartu balak 0 dan 1-0 yang diletakkannya di detik terakhir membuat pertandingan otomatis selesai. Riuh tepuk tangan pun pecah.
“Saya tidak menyangka. Daftar cuma beli kopi Rp20 ribu, pulangnya bawa Rp2 juta. Rasanya senang sekali,” ujar Intan sambil melompat kegirangan.
Kemenangan itu benar-benar di luar dugaan. Intan sendiri mengaku hanya mengandalkan keberuntungan dari satu babak ke babak berikutnya. Namun di grand final, justru keberanian dan sedikit “insting” membuatnya jadi juara.
Hadiah uang tunai Rp2 juta pun segera ia rencanakan untuk dibagi bersama teman-teman dekatnya.
“InsyaAllah uangnya untuk makan-makan dengan geng saya. Ini rezeki kami sama-sama,” ungkapnya sambil tertawa lepas.
Tak hanya berhenti di situ, Intan bahkan sudah menantang para peserta lain untuk kompetisi tahun depan.
“Ini keren sekali. Tahun depan harus diadakan lagi. Saya pasti ikut lagi. Saksikan ya, saya akan membantai kalian semua dengan Apollo saya!” serunya penuh percaya diri.
Ketua pelaksana lomba, Ihya, mengatakan kompetisi domino ini berlangsung selama dua hari, dimulai dari babak penyisihan pada Sabtu (16/8), hingga semifinal dan grand final pada Minggu malam yang sekaligus menjadi puncak perayaan kemerdekaan.
“Alhamdulillah acara berjalan lancar sesuai harapan. Yang juara satunya perempuan, padahal dari 64 peserta hanya 9 perempuan yang ikut. Itu jadi kejutan tersendiri,” kata Ihya.
Peserta lomba domino tahun ini benar-benar beragam. Ada yang masih SMA, mahasiswa, pekerja, warga sekitar café, bahkan kakek-kakek pun ikut meramaikan. Semua larut dalam suasana guyub, merayakan kemerdekaan dengan cara yang unik sekaligus menghibur.
- Dan dari arena sederhana itu, Intan muncul sebagai simbol kejutan. Seorang perempuan yang datang hanya untuk “minum kopi” tetapi pulang membawa kemenangan sebuah kisah kecil namun berkesan dari perayaan kemerdekaan di Banjarbaru.(*)
terimakasih untuk pihak sponsor yang mendukung sehingga lomba domino yang diselenggarakan oleh JMSI Kota Banjarbaru-Kab. Banjar dapat terlaksana dengan lancar